TEORI
KEPRIBADIAN DAN KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN
MANUSIA
Makalah Ini Disusun
Dalam Rangka
Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Sosiologi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengasuh
Dessyanna Puspitasari, S. Psi.
Disusun Oleh :
YUSUF
ERNA
ALFIANNOR
HELDAWATI
SUAIBATUL ASLAMIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DARUL ULUM KANDANGAN
2013
KATA
PENGANTAR
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا
بَعْدُ.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, berkat limpahan
Rahmat dan Taufiq-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw.,
beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau sampai akhir jaman.
Penulis mengucapkan dan menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan Agama
Islam, yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis terutama tentang mata
kuliah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
waktunya.
Walaupun penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan makalah
ini, penulis menyadari betul bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan kemampuan dan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran serta masukan yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah kita berserah
diri dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan penulis
khususnya, dan mudah-mudahan Allah selalu memberikan Ridho-Nya, Amien Ya Rabbal
'Alamin.
Kandangan, Nopember
2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
A. Teori Kepribadian....................................................................... 2
B. Karakteristik Kepribadian Manusia............................................ 3
BAB III PENUTUP.................................................................................... 12
KESIMPULAN .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14
BAB
I
PENDAHULUAN
Pendidikan
Islam mempunyai peran aktif dalam menciptakan generasi yang mampu berinteraksi
sosial dengan baik, sebaliknya sosiologi memberikan informasi ke dalam dunia
pendidikan tentang nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Pendidikan Agama
Islam mengenalkan kepada peserta didik tentang nilai-nilai yang terdapat dalam
Agama Islam agar kelak ilmu yang dimiliki dan kemudian diamalkan sesuai dengan
nilai-nilai dan ajaran keagamaan meskipun tidak secara mayoritasmasyarakat
Indonesia adalah islam akan terapi sebuah nilai.
Pendidikan
islam bisa dianggap berhasil ketika peserta didik mempunyai
kemampuan dan potensi untuk dimanfaatkan oleh dirinya, masyarakat, agama,
bangsa, dan negara. Di sinilah letak hubungan fungsionalitas dan korelasi antar
pendidikan islam dengan sosiologi, karena sosiologi membahas tentang interaksi
sosial di masyarakat. Keberhasilan dalam pendidikan agama Islam tidak hanya
bisa ditentukan dengan struktur nilai yang disimbolkan dengan angaka, melainkan
lebih ditentukan oleh kehidupan interaksi social sehari-hari yang terjadi
di sekolah, baik antar masyarakat, sekolah maupun antara sekolah dengan
masyarakat sekitar dengan nilai-nilai keislaman.
Oleh
karena itu sosiologi mempunyai kontribusi penting bagi pendidikan Agama Islam
dalam kaitannya dengan penerapan agama dalam kehidupan
bermasyarakat. Sesungguhnya studi sosiologi sangat penting untuk kita
sebagai makhluk sosial. Diri kita sendirilah yang menjadi objek kajian
sosiologi karena kita selalu berinteraksi dengan orang lain. Kita juga sebagai
manusia yang berbudaya yang memiliki norma, nilai dan tradisi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori Kepribadian
Kepribadian sudah ada sejak lahir ,
kepribadian di bentuk oleh temperamen dan lingkungan yang terus menerus dan
saling mempengaruhi.
Pada masa bayi sering di sebut “ periode
kritis “ karena pada saat ini di letakan dasar di mana struktur kepribadian
dewasa akan di bangun .sejumlah telaah mengenai kurang nya kasih sayang ,
kurang nya perhatian di rumah atau keaadaan di suatu lembaga telah menunjukan
dapat mengakibatkan perubahan kepribadian pengaruh lingkungan pun tak luput
ikut mempengaruhi namun yang paling penting penelitian genetika mengenai
menetapnya sifat kepribadian selama periode bertahun tahun menunjukan bahwa
pola yang di bentuk pada awal kehidupan hampir tidak berubah walau anak
bertambah besar temperamen anak tidaklah kekal dalam perkembangan nya, keadaan
lingkungan dapat memperbesar, menghilangkan atau mengubah reaksi dan
prilaku.
Pengertian kepribadian menurut
beberapa ahli
1
. Yinger yaitu :
Kepribadian adalah keseluruhan prilaku
seorang individu dengan system kecendrungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian intruksi .
2
. M.A. W. Bouner yaitu :
kepribadian adalah corak tingkah laku
social yang meliputi corak kekuatan ,dorongan keinginan ,opini , dan sikap2
seseorang .
3.
Cuber yaitu :
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan
sifat2 yang tampak dan dapat di lihat oleh seseorang.[1]
Faktor-faktor penentu kepribadian adalah
sebagai berikut:
- Faktor keturunan seperti : tinggi badan ,fisik , bentuk wajah , temperamen dan lain lain.
- Lingkungan seperti : Faktor lingkungan memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang Contoh : Budaya membentuk nourma , sikap dan nilai yang di wariskan dari generasi yang satu dengan generasi selanjut nya.[2] .
Berbagai teori
kepribadian adalah sebagai berikut:
1. Piaget Tahapan Pengembangan Kognitif
Teori Jean Piaget
tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip
dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak
aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini:
anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa. Pelajari lebih lanjut tentang
teori Piaget terobosan dan kontribusi penting dibuat untuk pemahaman kita
tentang pengembangan kepribadian.
Selain menjadi salah satu terbaik tahu
pemikir di bidang pengembangan kepribadian, Sigmund Freud tetap salah satu yang
paling kontroversial. Pada tahap teori terkenal tentang perkembangan
psikoseksual, Freud menyarankan bahwa kepribadian berkembang secara bertahap
yang berkaitan dengan zona erotis tertentu. Kegagalan untuk berhasil
menyelesaikan tahap ini, ia menyarankan, akan menyebabkan masalah kepribadian
di masa dewasa.
3. Freud Struktural Model Kepribadian
Konsep Freud tentang id, ego dan superego
telah menjadi terkenal dalam budaya populer, meski kurangnya dukungan dan
skeptisisme besar dari banyak peneliti. Menurut Freud, tiga unsur dari
kepribadian-yang dikenal sebagai id, ego, dan superego-bekerja sama untuk
menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
4.
Erikson Tahapan Pembangunan Psikososial
Teori Erik Erikson
tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang
dikenal dalam psikologi.
Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan
psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada
pengembangan kepribadian. Teori ini
juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
5.
Kohlberg Tahapan Pembangunan Moral
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan psikologi kepribadian yang berfokus
pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan
oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang
berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang
berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang
berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita
tentang pengembangan psikologi kepribadian.[3]
Dalam perkembangannya, teori kepribadian
memiliki tiga pendekatan, yaitu: pendekatan sifat,
pendekatan psikodinamis dan pendekatan humanis.
Teori
Kepribadian Sifat (Trait) didasarkan pada alasan predisposisi
mengarahkan perilaku individu dalam pola yang konsisten. Menurut Allport dalan
Gibson (1996) sifat (Trait) adalah merupakan batu bata ibarat pondasi
dari suatu bangunan, alasan, tindakan, sumber keunikan individu. Sifat adalah
dugaan kecenderungan yang mengarahkan perilaku secara konsisten dan ciri
karakteristik tertentu. Sifat menghasilkan konsistensi pada perilaku, karena
sifat melanjutkan atribut dan cakupannya secara umum dan luas.
Teori
Kepribadian Psikodinamis menurut Freud bahwa perbedaan kepribadian individu itu
karena setiap orang mempunyai dasar yang berbeda. Ia membagi kepribadian
menjadi tiga bagian, yaitu: id, ego dan superego. Id adalah system kepribadian
yang paling dasar, system yang di dalamnya terdapt naluri-naluri bawaan. Ego
adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada dunia
obyek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan.
Berdasarkan fungsinya tersebut maka ego bertindak sebagai penengah konflik,
seringkali ego harus kompromi, untuk mencoba dan memuaskan Id dan Superego.
Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan
yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik buruk), dimana nilai-nilai termasuk di
dalamnya sikap moral tersebut dibentuk oleh masyarakat. Superoego sering
bertentangan dengan Id, Id ingin melakukan apa yang dirasa baik sementara
Superego memaksa melakukan apa yang “benar”.
Teori
Kepribadian Humanistik menurut Roger dalam Gibson (1996) pendekatan untuk
memahami kepribadian menekankan pada perkembangan individu dan aktualisasi diri
seseorang. Pendekatan dalam memahami kepribadian adalah humanistik (berpusat
pada manusia) dan percaya bahwa yang paling dasar dari organisme manusia adalah
untuk aktualisasi diri.[4]
B.
Karakteristik Kepribadian
Manusia
Pada awalnya, manusia itu lahir hanya
membawa “personality” atau kepribadian. Secara umum kepribadian manusia ada 4 macam dan ada banyak
sekali teori yang menggunakan istilah yang berbeda bahkan ada yang menggunakan
warna, tetapi polanya tetap sama. Secara umum kepribadian ada 4, yaitu :
- Koleris : tipe ini bercirikan pribadi yang suka kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bos atas dirinya sendiri.
- Sanguinis : tipe ini bercirikan suka dengan hal praktis, happy dan ceria selalu, suka kejutan, suka sekali dengan kegiatan social dan bersenang-senang.
- Phlegmatis : tipe ini bercirikan suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti.
- Melankolis : tipe ini bercirikan suka dengan hal detil, menyimpan kemarahan, Perfection, suka instruksi yang jelas, kegiatan rutin sangat disukai.[5]
Selanjutnya, penjelasan
mengenai empat karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
Api (Intuiting / Intuisi)
Sanguinis Yang Populer
Spiritual, Spontan, Kreatif
Tipe Sanguin adalah tipe yang paling
terbuka diantara semua tipe perangai. Bahkan tipe ini dapat disebut super
terbuka. Orang Sanguin adalah orang yang suka berbicara mudah menyesuaikan diri
ramah hangat dan penuh humor dan responsive. Tipe Sanguin tidak tahan melihat
orang asing didepan mereka tanpa memberi tanggapan kepadanya. Orang Sanguin
adalah orang yang suka bergaul dan spontan. Mereka jarang kwatir akan masa
depan dan masa lalu, mereka menikmati lebih banyak kegembiraan dari hari-hari
yang dilaluinya dibandingkan dengan tipe-tipe lainnya.
Orang Sanguin biasanya bukan pemikir berat
, mereka menafsirkan kejadian –kejadian yang ada dengan cepat. Kadang-kadang
mereka mendapat kesulitan karena jarang mengantisipasi dari pilihan itu atau
tindakan mereka. Perasaan mereka mempunyai peranan yang sangat dominan didalam
segala sesuatu, sehingga mereka cenderung membuat keputusan-keputusan yang
bersifat emosional. Belajar dari pengalaman, keputusan-keputusan yang bersifat
emosional hampir selalu merupakan keputusan-keputusan yang buruk.
Sanguin adalah orang yang gembira, yang
senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat
pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang
yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
Air (Feeling / Perasaan)
Melankolis Yang Sempurna
Emosional, Sensitif, Teliti
Tipe yang paling berbakat dari semua
tipe adalah tipe Melankolik sekalipun mereka tipe paling akhir yang menghargai
bakat mereka sendiri. Tipe Melankolik mempunyai sifat dasar yang tertutup.
Mereka sering mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dan bersifat estetis
yang mendalam sehingga mereka lebih menghargai seni dibandingkan dengan
perangai yang lainnya.
Tipe Melankolik cenderung suka murung
dan mudah putus. Orang Melankolik dilahirkan sebagai orang pefeksionis, sering
meremehkan diri mereka sendiri untuk tidak tidak melakukan dengan lebih baik
walaupun pada kenyataannya produktivitas mereka lebih daripada kebanyakan
perangai lainnya. Mereka adalah orang yang mau mengorbankan diri sendiri,
serius, dan takut akan kegagalan. Mereka mempunyai sifat dasar yang teliti,
hidup dengan tantangan atau visi untuk menginvestasikan hidup mereka, tetapi
jarang dapat menghasilkan sendiri.
Tipe melankolik adalah orang yang
terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang
adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat
kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman
yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali
dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya
sehari-hari adalah perasaan murung.
Udara (Thinking / Berpikir)
Koleris Yang Kuat
Rasional, Cerdas, Cekatan
Tipe kolerik adalah juga tipe terbuka
tetapi biasanya tingkat keterbukaannya lebih rendah daripada tipe Sanguin yang
super terbuka. Orang Kolerik adalah juga orang yang aktif, semangat pekerja
keras, ambisius, motivator bagi orang lain. Karena sifatnya yang berkemauan
keras mandiri dan berpendidikan keras, orang kolerik cenderung keras kepala.
Kompromi merupakan hal yang sangat sulit
bagi mereka kecuali kompromi itu bermanfaat bagi tujuan yang mereka miliki.
Mereka mempunyai tujuan untuk segala sesuatu dari kesehatan jasmani sampai
tingkah laku anak. Mereka adalah tipe yang suka mengambil alih , yang suka memerintah
orang-orang lain disekeliling mereka, tidak peduli apakah ornag itu menyukainya
atau tidak. Orang Kolerik tidak pernah untuk mencoba untuk tidak menguasai
suatu situasi dan mereka hidup penuh dengan pertentangan. Bagian dari sifat
dasar mereka yang belum berkembang adalah emosi mereka. Mendapatkan persetujuan
dari mereka hampir merupakan hal yang tidak mungkin.
Mencapai tujuan mereka adalah ambisi
bagi orang Kolerik, dan beberapa orang Kolerik mendapatkan reputasi mereka
dengan memperalat orang lain.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang
yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang
mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa
melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang
diembannya.
Kelemahan orang yang berciri kolerik
adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati),
belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena
perasaannya kurang bermain.
Tanah (Sensing / Mengamati)
Phlegmatis yang damai
Materialistis, Tenang, Stabil
Tipe Plegmatik merupakan orang yang
tertutup yang sangat diam, tidak menuntut kalem dan lambat. Mereka tidak pernah
menjadi gelisah membuat malu diri mereka sendiri dengan meminta maaf untuk
segala sesuatu yang telah mereka katakana. Mereka jarang mengeluarkan ide-ide
atau perasaan jika mereka tidak yakin mereka tidak akan melukai atau menyakiti
orang lain.
Orang plegmatik merupakan orang yang
sangat baik dengan sifat yang bahagia dan menyenangkan. Banyak yang dari mereka
sangat lucu karena mereka mempunyai daya humor. Mereka dilahirkan dengan bakat
diplomat dan pembawa damai, mereka dicintai oleh anak-anak. Orang-orang
Plegmatik merupakan teman yang menyenangkan dan tidak menakutkan, dua dari
kelemahan mereka yang utama adalah rasa takut dan egois, walaupun mereka
menunjukkan sikap ini dengan sangat diplomatis sehingga bahkan beberapa teman
baik mereka tidak mengenal mereka.
Tipe plegmatik adalah orang yang
cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan
perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas.
Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia
intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan
masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia
cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan
pintas yang paling mudah dan gampang.
Type Kombinasi
Biasanya sifat mirip ayah tapi di-didik
oleh ibu, atau sifat mirip ibu tapi di-didik oleh ayah, hal ini mengakibatkan
seseorang punya 2 karakter. Yaitu satu karakter yang dominan. Dan satu karakter
pendukung yang berfungsi untuk memberikan pertimbangan dari sudut pandang yang
berbeda dalam membuat suatu keputusan. Ini adalah akibat dari perbedaan
karakter pada orang tua kita. Mustahil orang tua kita saling mencintai kalo
karakter nya sama. Karena orang hanya tertarik pada sesuatu yang aneh yang
tidak dimilikinya. Seorang yang gemar bicara akan sangat menyukai orang yang
senang mendengarkannya. Tapi mustahil seorang yang banyak bicara menyukai orang
yang banyak bicara juga. Lalu siapa yang akan mendengarkan? Hanya orang yang
suka berdebat / diskusi yang menyukai hal ini.
Koleris-Melankolis
Mereka yang mempunyai kombinasi
koleris-melankolis adalah orang yang teliti, cermat, analitis, cepat dan
berani. Tipe ini mampu melakukan analisis secara mendalam (sifat melankolis)
namun sangat cepat (sifat koleris) sehingga hasil pekerjaannya jauh lebih produktif
daripada tipe melankolis murni, lebih cermat serta lebih memperhatikan detail
dibandingkan dengan tipe koleris murni. Sifat melankolis yang terlalu kritis,
perfeksionis dan lambat dalam bertindak diimbangi dengan optimisme dan sifat
praktis seorang koleris. Dengan demikian, orang dengan tipe ini mampu bertindak
cepat dan hati-hati serta luar biasa produktif.
Sifat pragmatis dari koleris yang tidak
terlalu mempedulikan cara mencapai tujuan akan disempurnakan oleh sifat
melankolis yang menghargai kualitas hasil pekerjaan dan kebenaran cara
mencapainya.
Seseorang yang mempunyai tipe
koleris-melankolis biasanya optimis mencapai tujuan, keras kepala, dan mudah
marah. Kemampuan seorang koleris yang dapat mengambil keputusan secara cepat
dan selalu berpikir bahwa dia selalu benar seperti halnya seorang melankolis
murni akan menyebabkan orang ini cenderung otoriter, sombong, dan tidak merasa
membutuhkan orang lain. Inilah kelemahan tipe koleris-melankolis ini.
Koleris-Sanguinis
Kombinasi tipe koleris dan sanguinis
akan memunculkan sifat-sifat kepribadian ekstrover, yang cenderung menampilkan
diri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal ini berbeda dengan tipe
koleris murni yang kadang-kadang bisa menyembunyikan penampilan ekstrovertnya
di balik kuatnya keinginan untuk mencapai tujuan. Orang dengan tipe kombinasi
kepribadian ini mempunyai antusiasme dan optimisme yang tinggi dalam bekerja
dan tidak terlalu otorirer seperti halnya tipe koleris murni arau tipe
kombinasi koleris-melankolis. Selain itu, mereka mampu menggunakan
keunggulannya dalam bersosialisasi dengan orang lain untuk memotivasi dan
memengaruhi mereka agar sejalan dengan tujuannya.
Orang ini mempunyai energi yang sangat
besar untuk memulai jerjaan baru, serta dapat menindaklanjutinya secara konsisten
dan tt seperti bawaan sifat kolerisnya. Dia juga mampu menggunakan kekuatannya
untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan konflik
yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang
simpatik dan mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik serta yang lebih
penting lagi mampu meyakinkan orang lain bahwa dia benar.
Kelemahan tipe ini adalah mudah marah
dan suka memaksakan kehendak kepada orang lain. Kemampuan melihat kebenaran dan
objektivitas suatu masalah atau perangai orang lain di sekitarnya tidak sebesar
tipe melankolis atau kombinasi koleris-melankolis sehingga keputusan yang
diambilnya masih dipengaruhi unsur subjektivitas. Si koleris-sanguinis ini
mudah marah, namun juga cepat memaafkan dan melupakannya. Jika dikritik orang
lain, dia cenderung akan berdalih dan tetap tidak mau mengakuinya.
Sanguinis-Koleris
Tipe kombinasi sanguinis-koleris adalah
tipe orang yang paling terbuka dibandingkan kombinasi kepribadian lain. Dengan
sifat dominan kepribadiannya yang terbuka, optimis, dan menyukai kenikmatan,
orang dengan tipe ini mampu menjadi pemimpin hebat tanpa mengorbankan aspek
produktifitasnya. Tipe kombinasi ini merupakan pribadi yang mempesona, kreatif,
dan berani mengambil keputusan.
Orang tipe ini sangat mudah menjalin
relasi dengan orang lain dan pandai mengambil manfaat dari hubungan baik
tersebut. Orang ini kadang-kadang dipandang rendah atau underdog oleh orang
lain karena mungkin banyak bicara dan melontarkan humor serta terlalu mudah
bergaul dengan orang lain. Namun, di balik anggapan itulah sifat bawaan tipe
koleris yang ada padanya justru menjadi dominan dan dia leluasa membalikkan
keadaan untuk mencapai tujuan. Orang yang punya banyak ide kreatif ini juga
punya energi besar untuk mewujudkan tujuan tersebut dibandingkan dengan orang
tipe sanguinis murni.
Tidak adanya sisi intelektual dan hasrat
bertindak dengan cara yang benar merupakan kelemahan tipe kombinasi ini. Sifat
humoris sanguinisnya dapat melukai perasaan orang lain jika dikombinasi dengan
sifat kolerisnya yang suka memandang rendah orang lain. Sifat tidak suka
hal-hal detail membuatnya mudah tertekan karena selalu kekurangan waktu dan
tugas yang semakin menumpuk dari waktu ke waktu.
Kombinasi tipe koleris dan sanguinis
akan memunculkan sifat-sifat kepribadian terbuka, yang cenderung menampilkan
diri apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal ini berbeda dengan tipe
koleris murni yang kadang-kadang bisa menyembunyikan penampilan terbukanya di
balik kuatnya keinginan untuk mencapai tujuan. Orang dengan tipe kombinasi
kepribadian ini mempunyai antusiasme dan optimisme yang tinggi dalam bekerja
dan tidak terlalu otoriter seperti halnya tipe koleris murni atau tipe
kombinasi koleris-melankolis. Disamping itu, mereka mampu menggunakan keunggulannya
dalam sosialisasi dengan orang lain untuk memotivasi dan memengaruhi orang agar
sejalan dengan tujuannya.
Orang ini mempunyai energi yang sangat
besar untuk memulai pekerjaan baru, serta dapat menindaklanjutinya secara
konsisten dan cepat seperti bawaan sifat kolerisnya. Dia juga mampu menggunakan
kekuatannya untuk mengajak orang lain bekerja sama dengannya serta
menyelesaikan konflik yang ada di antara mereka. Selain itu, orang ini punya
jiwa kepemimpinan yang simpatik dan mampu berdebat dan bernegosiasi dengan baik
serta—yang lebih penting lagi—mampu meyakinkan orang lain bahwa dia benar.
Kelemahan tipe ini adalah mudah marah
dan suka memaksakan kehendak kepada orang lain. Kemampuan melihat kebenaran dan
objektifitas suatu masalah atau perangai orang lain di sekitarnya tidak sebesar
tipe melankolis atau kombinasi koleris-melankolis sehingga keputusan yang
diambilnya masih dipengaruhi unsur subjektifitas. Si koleris-sanguinis ini
mudah marah, namun juga cepat memaafkan dan melupakannya. Jika dikritik orang
lain, dia cenderung akan berdalih dan tetap tidak mau mengakuinya. Sifat
negatif lainnya adalah kurangnya ketelitian dalam bekerja yang diakibatkan
kombinasi dua tipe yang memang tidak suka terhadap hal-hal kecil dan detail.
Sanguinis-Phlegmatis
Orang bertipe sanguinis-phlegmatis
biasanya terbuka, optimis, mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain, dan
disukai. Sisi sanguinis membuat dia kreatif, antusias, ramah, dan dapat
menginspirasi orang lain. Sementara itu, sisi phlegmatisnya membuat dia
berhati-hati dan sensitif terhadap perasaan orang lain. Dia menghendaki
hubungan harmonis dengan orang lain dan berniat menjaga hubungan itu sebaik
mungkin.
Orang tipe ini cenderung melihat ke
dalam dirinya jika mengalami kejadian yang berpotensi mengganggu hubungannya
dengan orang lain. Misalnya, jika seorang atasan berkata, “Kita ternyata tidak
dapat mencapai target penjualan bulan ini.” Bawahan yang bertipe
sanguinis-phlegmatis akan berpikir, “Apakah dia marah kepada saya, ya?” Jadi,
orang tipe ini mempunyai perasaan yang dua kali lebih peka dibandingkan tipe
lain, dan sangat mengutamakan keharmonisan hubungan dengan orang lain. Dengan
demikian, tipe ini adalah teman yang paling menyenangkan dibandingkan tipe lain
atau tipe kombinasi lain karena dia mudah bergaul, kreatif, mudah diajak
bersenang-senang, penuh perhatian, dan suka membantu rekan-rekannya secara
spontan.
Kelemahannya adalah kurang berani
mengambil keputusan, kurang terorganisasi, dan suka menunda pekerjaan. Jika
beium menguasai pekerjaannya, mereka cenderung banyak omong bukannya berusaha
menguasai detail pekerjaan itu. Jika akan mengambil keputusan, mereka cenderung
bertanya dan meminta nasihat orang lain. Kadang-kadang mereka juga mengabaikan
pandangan objektifnya sendiri karena terdorong oleh hasrat kepribadiannya yang
ingin berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha memuaskan semua pihak,
termasuk menuruti saran-saran yang mungkin dalam hati kecilnya sendiri tidak
disetujuinya. Akhirnya, masukan-masukan orang lain kadang-kadang justru semakin
membingungkannya dalam mengambil keputusan. Kekuatannya untuk mengajak orang
lain bekerja sama dengannya serta menyelesaikan konflik yang ada di antara
mereka. Selain itu, orang ini punya jiwa kepemimpinan yang simpatik dan mampu
berdebat dan bernegosiasi dengan baik serta—yang lebih penting lagi—mampu
meyakinkan orang lain bahwa dia benar.
Sesuai sifatnya, orang tipe
sanguinis-phlegmatis sangat boros uang, terutama untuk keperluan belanja,
bersosialisasi dengan teman-temannya di cafe, dan sebagainya karena dia punya
hasrat besar untuk bersosialisasi dan menyenangkan pihak lain. Jika sadar bahwa
keuangannya memburuk dan peker jaannya banyak yang tertunda, yang dilakukannya
hanya mengeluh dan menyalahkan keadaan, atau … berbelanja lagi!
Melankolis-Koleris
Tipe melankolis-koleris tergambar pada
pemimpin yang menyelesaikan banyak pekerjaan dengan kualitas di atas rata-rata.
Namun, ada perbedaan dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan antara tipe ini dan
tipe koleris-melankolis — di mana sifat koleris paling dominan dan melankolis
adalah dominan kedua. Tipe koleris-melankolis terdorong menyelesaikan pekerjaan
karena tantangan, kesempatan, dan tujuan yang ingin diraih, sedangkan tipe
melankolis-koleris terdorong karena “keharusan” atau tugas dan kewajiban menyelesaikan
pekerjaan.
Sisi melankolis yang ideal dan
berorientasi pada kebenaran menyebabkan orang tipe ini sangat baik bekerja pada
bidang organisasi sosial dan kemanusiaan, sedangkan tipe koleris-melankolis
lebih cocok di bidang bisnis yang profit-oriented karena “sikut-menyikut” dalam
bisnis akan dilakukannya dengan senang hati. Sifatnya yang pragmatis dari sisi
koleris lebih dominan dan dia berhasrat menang dan menjadi nomor satu di mana
saja berada.
Tipe kombinasi melankolis-koleris juga
punya bekal mengorganisasi dengan baik seperti halnya tipe melankolis dominan
lainnya. Kelemahan lainnya adalah dari sisi melankolis suka menyalahkan diri
sendiri dan orang lain serta tidak fleksibel saat berhubungan dengan orang
lain. Jika sudah demikian, sisi negatif kolerisnya akan lebih menguatkan sisi
melankolisnya, yaitu dengan cara memperketat kontrol terhadap orang yang
dipimpinnya dan, jika perlu, menyingkirkan orang-orang yang dianggapnya dapat
menghalangi tujuan. Tipe melankolis-koleris juga lebih tertutup daripada tipe
koleris-melankolis. Si Melankolis-Koleris ini juga sangat task-oriented
(berorientasi pada tugas). Hasratnya untuk bekerja secara sempurna.
Melankolis-Phlegmatis
Tipe ini merupakan kombinasi dua tipe
yang sifatnya tertutup. Dari sisi penampilan, orang ini sangat pendiam. Mereka
juga jarang mau memulai pembicaraan dengan orang lain dan lebih memilih menjadi
pendengar. Tipe ini sangat tertutup dan kadang-kadang terlihat lebih asyik
menyendiri. Mereka juga sangat menghargai pertemanan dan persahabatan, tapi
lebih menyukai belajar dan membaca sendiri selama berjam-jam daripada
bersosialisasi dengan teman-temannya.
Si Melankolis-Phlegmatis ini sangat
hebat dalam perencanaan jangka panjang, mengorganisasi, dan sangat memerhatikan
hal-hal detail. Tipe ini biasanya percaya bahwa sukses harus dicapai dengan
cara yang benar dan ideal, misalnya dengan menempuh pendidikan
setinggi-tingginya, termasuk mengambil magister atau doktoral. Sisi
phlegmatisnya cenderung menghindari konfrontasi berlebihan walaupun tetap harus
mempertahankan kebenaran. Sifatnya pasif. Contohnya, walaupun mempunyai
beberapa teman sejati, mereka jarang sekali berinisiatif untuk lebih dahulu
menghubungi mereka. Tipe orang ini justru merasa tertekan atau tidak nyaman
berada dalam keramaian dan bersosialisasi dengan banyak orang.
Mereka cenderung menolak atau berkata
“tidak” saat menerima permohonan dari orang lain. Orang yang tidak tahu
sifatnya mungkin akan menganggap mereka sombong atau lebih mementingkan diri
sendiri. Kenyataannya, mereka terlalu bethati-hati, penuh pertimbangan, dan
benaknya banyak dimasuki pikiran-pikiran negatif tentang permohonan tersebut.
Kecenderungan sisi melankolisnya yang suka memikirkan segala sesuatu secara
mendalam digabungkan dengan sisi phlegmatis yang peka terhadap hubungan dengan
orang lain sering menyebabkan orang tipe ini merasakan luka hati dan kekecewaan
mendalam sampai depresi jika dikecewakan orang-orang terdekatnya.
Phlegmatis-Sanguinis
Dalam tipe kombinasi kepribadian ini,
sisi phlegmatis tetap dominan daripada sisi sanguinisnya. Orang ini ramah,
mudah dan mampu bekerja sama dengan hampir semua orang. Dia mengutamakan
keharmonisan hubungan dan menghindari konflik dengan orang lain. Walaupun mudah
akrab dengan dengan orang lain, bukan berarti orang ini aktif dan berinisatif
menjalin hubungan orang lain. Mereka tidak mengekspresikan kebutuhannya secara
terbuka untuk bersosialisasi dengan orang lain seperti halnya orang tipe
sanguinis murni. Namun, begitu orang ini mulai menjalin hubungan dengan orang lain,
sisi sanguinisnya akan mengambil alih dan dia mudah akrab dan terbuka dengan
orang tersebut.
Tipe ini sangat ingin menyenangkan orang
lain, dan dia punya kemampuan untuk itu karena dia ramah dan punya selera humor
yang bagus. Orang ini akan kecewa jika sering dikritik dan dicap negatif oleh
orang lain. Jika demikian, yang dilakukannya bukanlah membalas perlakuan orang
tersebut, namun menggandakan daya upayanya untuk menyenangkan orang tersebut
agar opini mereka terhadapnya berubah.
Si Phlegmatis-Sanguinis ini menyukai
kegiatan yang melibatkan banyak orang atau keramaian. Namun, yang dia sukai
bukanlah terlibat di dalamnya, tapi hanya menjadi penonton atau pengamat,
seperti menonton film, konser musik, dan sebagainya. Dia lebih suka berada
dalam sebuah kelompok kecil daripada keramaian besar seperti yang disukai tipe
sanguinis murni yang berpendapat “semakin ramai, semakin meriah, dan semakin
baik”.
Tipe ini cenderung mengorbankan
kesenangannya sendiri derni menyenangkan orang lain atau menjaga keharmonisan
hubungannya dengan orang lain. Jika sudah tidak bisa mengorbankan diri lebih
banyak lagi, atau tertekan, yang dilakukannya adalah menyendiri, misalnya
menonton televisi, bermain game komputer, makan, atau tidur, daripada
mengungkapkan secara negatif perasaannya.
Salah satu kelemahan mendasar tipe
phlegmatis-sanguinis adalah dalam hal produktivitas kerja. Orang ini cenderung
puas jika sudah mencapai prestasi kerja yang sebenarnya jauh di bawah
kemampuannya. Pencapaian seperti ini bisa jadi karena kurangnya perencanaan
(ingat, tipe sanguinis tidak suka perencanaan jangka panjang) atau mungkin
mereka menganggap tantangan yang lebih besar akan merepotkan di kemudian hari.
Tipe phlegmatis-sanguinis ini akan tergoda untuk berhenti bekerja apabila hasil
akhir pekerjaan tersebut diperkirakan tidak sebanding dengan tenaga yang bakal
dikeluarkannya.
Phlegmatis-Melankolis
Seperti halnya tipe
melankolis-phlegmatis, tipe phlegmatis-melankolis juga pribadi tertutup.
Artinya, emosi, kegelisahan, dan kegembiraannya tidak diungkapkan secara jelas
dan terbuka kepada orang lain. Namun, sifat tertutupnya tidak sekuat tipe
kombinasi yang disebutkan pertama.
Orang ini ramah, berpembawaan tenang,
dan sangat menghargai hubungan harmonis dengan orang lain. Namun, ada satu hal
penting yang perlu diingat. Saat menjalin hubungan dengan orang tipe
phlegmatis-melankolis, pertama kali Anda akan sangat terkesan dengan keramahan
dan kepribadiannya yang menyenangkan. Namun, berhati-hatilah karena belum tentu
apa yang Anda rasakan sesuai dengan suasana hati atau penilaiannya terhadap
Anda. Sesuai sifat melankolis yang ada dalam dirinya, orang ini sangat sensitif
dan cenderung menilai Anda secara negatif. Namun, sisi phlegmatis tipe
kombinasi ini akan lebih “melunakkan” sisi melankolisnya.
Orang tipe ini harus selalu menjaga dan
mempertahankan energi, antusiasme, dan motivasi kerjanya sepanjang pekerjaan
itu masih dilakukannya sebab mereka mudah terdemotivasi di tengah jalan.
Buku-buku motivasi, olahraga, dan kegiatan spiritual akan membantu mereka. Sisi
melankolis yang cenderung melihat hal-hal kecil dan detail tidak boleh
menghalangi atau menjebak orang ini dalam meraih kesuksesan. Caranya adalah
dengan tetap fokus pada tujuan yang lebih besar daripada pekerjaan itu sendiri.
Si Phlegmatis-Melankolis cenderung sulit
menentukan prioritas pekerjaan. Sisi phlegmatis akan menyebabkan mereka sulit
menolak atau berkata “tidak” atas permintaan orang lain, walaupun dia sendiri
sebenarnya tidak ingin melakukan itu. Itulah sebabnya orang ini sulit bersantai
dan pekerjaannya tidak terorganisasi dengan baik.[6]
[1]http://evi-susanti82.blogspot.com/2012/06/pengertian-kepribadiankarakterpotensida.html
[2] ibid
[3]
http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
[4] Nunung Yliastuti, Kepribadian Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Organisasi, h. 2.
[5]
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/
[6]
http://konsultasi.blog.com/karakter-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar