BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga pendidikan
merupakan ujung tombak perubahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hal
tersebut dapat terjadi apabila lembaga pendidikan tersebut difungsikan secara
optimal, di dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.[1]
Tujuan pendidikan
nasional tersebut merupakan keterpaduan upaya penyelenggaraan, guna mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan, sehingga kepribadian bangsa yang akan
datang mencerminkan manusia-manusia yang pancasilais, agamis, terampil, bertanggung
jawab terhadap bangsa dan negara.
Setiap lembaga
pendidikan, baik diselenggarakan oleh pemerintah ataupun masyarakat, perlu
menyediakan sarana dan prasarana sumber belajar bagi peserta didik, salah
satunya adalah berupa sebuah perpustakaan.
Di negara-negara maju,
perpustakaan di dunia pendidikan sering dikatakan “The heart of the
educational program” (jantung program pendidikan). Dengan demikian, jelas
keberadaan perpustakaan di semua jenjang pendidikan khususnya bagi Pendidikan
Agama Islam bukan saja diharuskan, akan tetapi sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, sehingga mendukung terhadap pendidikan formal yang membentuk
sarjana muslim yang wawasan tinggi di dunia keilmuan.
Mengenai anjuran untuk sering
membaca, Allah berfirman sebagaimana dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ
يَعْلَمْ. (العلق: 1-5)
Ayat di atas menjelaskan
bahwa Allah dengan perantara malaikat Jibril mengajarkan kepada Rasulullah bahwa
betapa pentingnya membaca (bukan saja dalam artian membaca saja), akan tetapi
lebih kepada mengkaji, meneliti dan mengamalkan terhadap apa yang diketahui.
Dari membaca, seseorang akan belajar dan menambah ilmu pengetahuan yang sudah
dimilikinya.
Melalui belajar,
diketahui apa yang sebelumnya tidak diketahui. Makna iqra tersebut bukan
hanya sekedar membaca teks tertulis tertentu saja, tetapi lebih dari itu, kata iqra
tersebut berarti “menyampaikan, menelaah, membaca, meneliti dan mengetahui
ciri-ciri tertentu.”[2]
Begitu pentingnya ilmu
untuk dimiliki oleh tiap-tiap pribadi muslim, pada ayat lain Allah SWT berfirman
yang maksudnya adalah Allah SWT sangat memuliakan dan meninggikan derajat
orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu di sisi sekalian
manusia, yaitu firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai berikut.
...يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.... (المجادلة: ١١)
Sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
حدثنا محمود بن غيلان, أخبرنا أبو أسامة, عن
الأعمش عن أبى صالح, عن أبى هريرة قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "مَنْ
سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى
الْجَنَّةِ." (رواه الترمذي)[3]
Hadits di atas
menerangkan bahwa salah satu keutamaan bagi orang-orang yang dalam hidupnya
menempuh jalan ilmu (menuntut ilmu) adalah Allah SWT mudahkan baginya jalan
menuju surga.
Dilihat dari kenyataan
yang ada di lapangan, masyarakat sekarang sepertinya sudah kurang berminat
untuk mencari ilmu, sering terjadi permasalahan yang terdapat hampir di seluruh
perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan pada umumnya, seperti sebagai
berikut.
1. Perpustakaan sebagai tempat penyimpanan buku saja atau dengan
kata lain perpustakaan sepi dari pengunjung, dikarenakan kurangnya koleksi yang
tersedia.
2. Pengelolaan perpustakaan diserahkan kepada yang bukan ahlinya,
dengan kata lain orang yang ditunjuk sebagai pengelola tidak memiliki gelar
sarjana kepustakaan.
3. Pelayanan yang kurang baik, dan lain sebagainya.
Pada
dasarnya perpustakaan adalah bertujuan untuk:
Menyerap
dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati
pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya berpikir,
mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara
efisien serta memberikan dasar ke arah studi mandiri.[4]
Perpustakaan mempunyai
nilai yang sangat tinggi dalam menunjang keberhasilan belajar, terutama di
bangku Perguruan Tinggi. Mahasiswa sebagai calon expert/ahli di
bidangnya haruslah mempunyai pengetahuan luas yang tentunya bukan saja diperoleh
dari bangku perkuliahan formal.
Di Universitas/Perguruan
Tinggi, membaca merupakan suatu tuntutan mutlak bagi setiap mahasiswa, karena
akan dapat memperkaya dan memperluas pengetahuannya; bahkan kecakapan membaca
merupakan condition sine quanen untuk keberhasilan pendidikan di
Perguruan Tinggi.[5]
Mengingat tuntutan
Undang-undang RI No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional terhadap keberadaan
perpustakaan di semua jenjang pendidikan khususnya perpustakaan yang ada di
perguruan tinggi serta keinginan ideal terhadap fungsi perpustakaan saat ini dan
melihat beberapa permasalahan yang muncul. Berkaitan dengan itu keberadaan
perpustakaan perguruan tinggi, salah satunya adalah perpustakaan yang berada di
Fakultas Tarbiyah dalam meningkatkan minat baca mahasiswa pada perpustakaan,
maka hal tersebut sangat menarik untuk dikaji dan diteliti secara ilmiah yang
dituangkan ke dalam sebuah skripsi.
Berdasarkan observasi
penulis pada perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, pemanfaatan
mahasiswa Fakultas Tarbiyah terhadap perpustakaan Fakultas Tarbiyah terlihat sangat
kurang, hal itu terlihat dari sebagian besar dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah yang
berkunjung ke perpustakaan Tarbiyah hanya sekedar untuk mengerjakan tugas-tugas
kuliah yang diberikan oleh dosen kepada mereka, bukan untuk membaca dan
mengkaji buku-buku yang ada, sebagai media dalam memperkaya ilmu di dalam diri.
Perpustakaan difungsikan
sebagai pusat informasi untuk mengerjakan tugas, bukan media yang dapat
dimanfaatkan untuk
membaca bacaan santai, tempat belajar dan mencari informasi, serta dapat juga
untuk meminjam buku-buku agar bisa di baca di rumah, yang diharapkan dengan
kehadiran perpustakaan Fakultas Tarbiyah dapat menjadikan sarjana-sarjana Muslim
yang berwawasan tinggi khususnya di bidang ilmu Pendidikan Agama Islam pada
dunia pendidikan.
Semuanya itu bisa dikarenakan
oleh berbagai macam faktor yang mempengaruhi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dalam
memanfaatkan perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, di antaranya
ialah karena kurangnya keperluan
mereka untuk membaca dan meminjam buku, pemberian layanan perpustakaan yang tidak
memuaskan, kondisi ruangan perpustakaan tidak strategis, dan koleksi buku-buku
bacaan serta prasarananya yang kurang lengkap.
Maka dari latar belakang di atas, penulis tertarik
untuk meneliti lebih jauh tentang bagaimana mahasiswa Fakultas Tarbiyah dalam memanfaatkan
perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, yang akan penulis tuangkan
dalam penelitian yang berjudul: “Pemanfaatan Perpustakaan Tarbiyah
oleh Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin”.
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas
dan untuk memperjelas apa yang dimaksud penulis, maka akan dikemukakan
batasan-batasan pengertian sebagai berikut.
1. Pemanfaatan
Kata pemanfaatan berasal
dari kata manfaat, yang di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti guna atau
faedah. Pemanfaatan diartikan dengan proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.[6]
Dalam Kamus Kontemporer
Arab-Indonesia, kata manfaat berasal dari kata نَفْعٌ yang
berarti faedah, guna dan manfaat.[7]
Pemanfaatan yang dimaksud
adalah kemampuan mendayagunakan dan mengambil manfaat terhadap perpustakaan
guna menunjang prestasi belajar mahasiswa, yang mencakup sebagai berikut.
a. Meminjam
buku-buku
Perpustakaan sebagai sarana
untuk meminjam buku-buku, baik buku pelajaran maupun buku ilmiah, berupa pengetahuan
yang menunjang pelajaran guna dipelajari atau dibaca di rumah.
b. Perpustakaan
sebagai sarana edukatif
Perpustakaan dijadikan
mahasiswa sebagai sarana yang ideal dan strategis untuk belajar dalam rangka
mempelajari buku-buku yang menunjang pelajaran.
c. Perpustakaan
pusat informasi
Perpustakaan dijadikan
mahasiswa sebagai salah satu sarana mencari informasi untuk mengetahui segala
perkembangan.
d. Perpustakaan
tempat rekreasi
Perpustakaan dijadikan
sebagai media utama yang terarah bagi mahasiswa untuk hiburan, rekreasi dengan
membaca buku-buku bacaan santai guna melepas ketegangan dalam belajar sekaligus
sebagai sarana mempercepat dalam pembentukan kepribadian mahasiswa.
2. Perpustakaan
Perpustakaan dari segi
bahasa, berasal dari kata pustaka yang berarti buku. Awalan “per” dan akhiran “an”
menunjukkan tempat atau hal ihwal. Jadi, secara harfiah perpustakaan berarti
tempat buku.[8]
Perpustakaan dalam
penelitian ini adalah perpustakaan Tarbiyah yang berada di Fakultas Tarbiyah di
lingkungan Kampus IAIN Antasari Banjarmasin.
Maksud dari judul di atas adalah suatu penelitian tentang
pemanfaatan perpustakaan Tarbiyah dalam bentuk meminjam buku-buku, sarana belajar,
media informasi, dan sebagai tempat rekreasi oleh Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN
Antasari Banjarmasin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas,
maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana
pemanfaatan mahasiswa pada perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin?
2. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan mahasiswa pada perpustakaan Tarbiyah
IAIN Antasari Banjarmasin?
C. Alasan
Memilih Judul
Dalam penelitian ini, penulis memiliki alasan dasar
dalam membuat judul tersebut, yaitu sebagai berikut.
1.
Kecenderungan mahasiswa dalam memanfaatkan
Perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin masih kurang, padahal
perpustakaan merupakan jantung sebuah lembaga pendidikan.
2.
Perpustakaan merupakan salah satu media yang efektif
dan efisien dalam mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan. Kelak akan menunjang
keberhasilan belajar melalui pemanfaatan perpustakaan.
3.
Mengingat visi dan misi Fakultas Tarbiyah IAIN
Antasari Banjarmasin ini, maka untuk mencapai semua itu diperlukan mahasiswa
sebagai calon sarjana yang berkualitas, gemar mengunjungi perpustakaan dan
membaca buku.
D. Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui pemanfaatan perpustakaan Tarbiyah
oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
perpustakaan Tarbiyah oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari
Banjarmasin.
E. Signifikansi
Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan nantinya dapat
berguna, yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai
bahan informasi, sumbangan pemikiran berupa bahan telaahan tentang aktivitas
mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
2. Sebagai
bahan renungan, pokok pikiran bagi penyelenggara perpustakaan Tarbiyah untuk
lebih meningkatkan pengelolaan, penataan, sehingga perpustakaan lebih dapat
dimanfaatkan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah sebagaimana mestinya.
3. Memperkaya
penulis sebagai pengalaman yang berharga dalam membuat karya ilmiah.
4. Langkah
awal bagi peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam.
5. Memperkaya
perbendaharaan khazanah kepustakaan bagi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari
Banjarmasin, dan bacaan bagi para pihak yang berkepentingan terhadap hasil
penelitian ini.
F. Anggapan
Dasar dan Hipotesis
1.
Anggapan Dasar
Keberadaan perpustakaan
merupakan jantungnya lembaga pendidikan. Berdasarkan tujuan didirikannya
perpustakaan di suatu lembaga antara lain sebagai berikut.
a.
Meningkatkan kemampuan berpikir, menanamkan kebiasaan
belajar sendiri sesuai bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
b. Menanamkan
pengetahuan yang terpadu.
c. Memupuk
saling pengertian antara mahasiswa, membiasakan menghargai prestasi keilmuan
yang diperoleh seseorang dari kegiatan mencari sendiri melalui membaca buku.
Apabila pemanfaatan seseorang
terhadap sesuatu masih kurang, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai. Minat
yang ada pada diri seseorang dengan orang lain terhadap sesuatu hal tidak
selalu sama, minat bisa terjadi oleh adanya perbedaan keperluan dan pengertian,
yang mengakibatkan kurangnya keinginan untuk dapat memanfaatkan sesuatu itu
sebaik mungkin.
Dari beberapa pernyataan di
atas, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan perpustakaan dapat dipengaruhi oleh 2
(dua) faktor, yaitu sebagai berikut.
a.
Faktor intern, meliputi minat
mahasiswa dalam membaca buku dan persepsi mahasiswa tentang keberadaan
perpustakaan pada Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
b. Faktor ekstern, tentang kondisi pelayanan pengelola perpustakaan,
suasana perpustakaan yang kurang menenangkan, ruangan perpustakaan yang tidak
strategis, buku-buku bacaan yang kurang lengkap, sarana dan fasilitas yang
tidak memadai, motivasi dari dosen dan lingkungan.
2.
Hipotesis
Berdasarkan anggapan dasar
yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik hipotesis sebagai
berikut.
a. Pemanfaatan perpustakaan Fakultas Tarbiyah terlihat sangat
kurang, hal itu terlihat dari sebagian besar dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah
yang berkunjung ke perpustakaan Tarbiyah hanya sekedar untuk mengerjakan
tugas-tugas kuliah yang diberikan oleh dosen kepada mereka, bukan untuk membaca
dan mengkaji buku-buku yang ada, sebagai media dalam memperkaya ilmu di dalam
diri.
b. Pemanfaatan
perpustakaan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada Perpustakaan Tarbiyah IAIN
Antasari Banjarmasin dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu:
1) faktor intern, meliputi minat mahasiswa dalam membaca buku dan
persepsi mahasiswa tentang keberadaan perpustakaan pada Fakultas Tarbiyah IAIN
Antasari Banjarmasin, dan
2) faktor ekstern, tentang kondisi pelayanan pengelola
perpustakaan, suasana perpustakaan yang kurang menenangkan, kondisi ruangan
perpustakaan yang tidak strategis, buku-buku bacaan yang kurang lengkap, sarana
dan fasilitas yang tidak memadai, motivasi dari dosen dan lingkungan.
G. Sistematika
Penulisan
Guna memudahkan pemahaman, penulis
membuat sistematika penulisan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, yang di dalamnya berisikan latar belakang
masalah, penegasan judul, perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan
penelitian, signifikansi penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, dan
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Teoritis tentang Perpustakaan pada Perguruan
Tinggi, berisikan pengertian perpustakaan, perpustakaan perguruan tinggi,
tujuan, fungsi dan peranan perpustakaan perguruan tinggi serta faktor-faktor
yang mempengaruhi mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan pada perguruan
tinggi
Bab III Metode penelitian, berisikan tentang populasi,
sampel, data, sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian,
teknik pengolahan data dan analisa data, serta prosedur penelitian.
Bab IV Laporan Hasil penelitian, berisikan tentang gambaran
umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data.
Bab V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran-saran.
[1]Himpunan
Perundang-undangan RI., Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SIKDIKNAS),
(Bandung: Nuansa Aulia, 2005), h. 15.
[2]Muhammad
Quraisy Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Jakarta: Mizan, 1994), h. 167.
[3]Drs. H.
Moh. Zuhri Dipl. TAFL, dkk., Tarjamah Sunan At-Tirmidzi, (Semarang: CV.
Asy-Syifa’, 1992), Jilid 4, h. 274.
[4]Sulistyo
dan Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1994), h. 56.
[5]Prof. Drs.
H. Buhanuddin Salam, MM., Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2004), h. 46.
[6]Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi ketiga),
(Jakarta: Balai Pustaka, 2001), h. 710.
[7]Atabik Ali
dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Multi
Karya Grafika, 1996), cet. ke-4, h. 1934.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin tahun ajaran 2007/2008 angkatan 2005/2006,
yang terdiri dari 6 (enam) jurusan yaitu Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam)
yang berjumlah 73 orang, Jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab) yang berjumlah 50
orang, Jurusan TBI (Tadris Bahasa Inggris) yang berjumlah 60 orang, TMTK (Tadris
Matematika) yang berjumlah 33 orang, Jurusan KI (Kepemimpinan Islam) yang
terbagi atas 2 (dua) prodi, yaitu prodi AMPI yang berjumlah 16 orang dan prodi
BKI yang berjumlah 22 orang, dan Jurusan Diploma.3.IPII (Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Islam), yang berjumlah 36 orang, keseluruhannya berjumlah 290 orang.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel
3.1. Penyebaran Populasi
No.
|
Jurusan
|
Jumlah
|
1
|
PAI (Pendidikan Agama Islam)
|
73 Orang
|
2
|
PBA (Pendidikan Bahasa Arab)
|
50 Orang
|
3
|
TBI (Tadris Bahasa Inggris)
|
60 Orang
|
4
|
TMTK (Tadris Matematika)
|
33 Orang
|
5
|
KI (Kepemimpinan Islam)
Prodi KI-AMPI
Prodi KI-BKI
|
16 Orang
22 Orang
|
6
|
Diploma.3.IPII (Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Islam)
|
36 Orang
|
Jumlah
|
290 Orang
|
2.
Sampel
Melihat jumlah populasi
yang begitu besar, maka penulis merasa perlu menetapkan sampel yang dianggap representatif.
Dalam hal ini penulis mengambil sampel mahasiswa Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI,
Jurusan PBA, Jurusan TBI, Jurusan TMTK, Jurusan KI yang terbagi atas 2 (dua)
prodi, yaitu prodi AMPI dan prodi BKI, dan Diploma.3.IPII, kesemuanya berjumlah
290 orang. Karena terdapat kualifikasi jurusan yang berbeda, maka populasi ini
bersifat heterogen, sehingga penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik
proportional random sampling, yaitu tiap-tiap jurusan dalam populasi
bisa diambil sampel 40% (berdasarkan acuan yang dikatakan oleh Suharsimi
Arikonto, bahwa jika jumlah mahasiswa besar maka dapat diambil antara 10-15%
atau 20-25% atau lebih).[38]
Untuk lebih jelasnya
mengenai pembagian sampel di atas dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 3.2. Pengklasifikasian Sampel
No.
|
Jurusan
|
Jumlah Populasi
|
Jumlah sampel
|
1
|
PAI
(Pendidikan Agama Islam)
|
73 Orang
|
30 Orang
|
2
|
PBA
(Pendidikan Bahasa Arab)
|
50 Orang
|
20 Orang
|
3
|
TBI (Tadris Bahasa Inggris)
|
60 Orang
|
24 Orang
|
4
|
TMTK (Tadris Matematika)
|
33 Orang
|
14 Orang
|
5
|
KI (Kepemimpinan Islam)
Prodi KI-AMPI
Prodi KI-BKI
|
16 Orang
22 Orang
|
6 Orang
8 Orang
|
6
|
Diploma.3.IPII (Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Islam)
|
36 Orang
|
14 Orang
|
Jumlah
|
116 Orang
|
B.
Data dan Sumber Data
1. Data
Data
yang digali dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data pokok dan data
penunjang.
a.
Data Pokok, yang meliputi sebagai
berikut.
1)
Data tentang pemanfaatan
perpustakaan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada perpustakaan Tarbiyah IAIN
Antasari Banjarmasin, meliputi meminjam buku-buku, menjadikan perpustakaan
Tarbiyah sebagai sarana belajar, media informasi, dan menjadikan perpustakaan
Tarbiyah sebagai tempat rekreasi dengan membaca bahan bacaan santai, yang dapat
dilihat dari berbagai segi, yaitu sebagai berikut.
a)
Intensitas berkunjung mahasiswa Fakultas
Tarbiyah ke perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
b)
Suka atau tidaknya mahasiswa Fakultas
Tarbiyah membaca di perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
c)
Sering atau tidaknya mahasiswa Fakultas
Tarbiyah meminjam buku di perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
2)
Data tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah pada perpustakaan
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, yang dapat dilihat dari 2 (dua) faktor,
yaitu sebagai berikut.
a) Faktor intern, yaitu meliputi minat mahasiswa dalam membaca buku
dan persepsi mahasiswa tentang keberadaan perpustakaan pada Fakultas Tarbiyah
IAIN Antasari Banjarmasin.
b)
Faktor ekstern, yaitu tentang
kondisi pelayanan pengelola perpustakaan, suasana perpustakaan yang kurang kondusif,
ruangan perpustakaan yang tidak strategis, koleksi buku-buku bacaan yang kurang
lengkap, sarana dan fasilitas yang tidak memadai, motivasi dari dosen dan
lingkungan.
b.
Data Penunjang
Data
penunjang di sini yaitu data yang mendukung data pokok yaitu sebagai berikut.
1)
Sejarah berdirinya perpustakaan
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
2)
Gambaran umum keadaan perpustakaan
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, yang meliputi:
a)
anggota perpustakaan,
b)
petugas perpustakaan,
c)
koleksi buku,
d) sarana dan fasilitas,
e)
sistem pelayanan, dan
f)
jadwal berkunjung.
2. Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.
Responden, yaitu seluruh mahasiswa
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin tahun ajaran 2007/2008 angkatan
2005/2006 yang telah ditetapkan sebagai sampel.
b.
Informan, yaitu Bapak Pembantu
Dekan I, bapak bagian keuangan, pengelola perpustakaan dan sebagian dari
mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
C.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk menggali data-data pokok dan data
penunjang di atas, maka penelitian menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai
berikut.
a.
Angket
Teknik ini penulis
gunakan untuk memperoleh data utama yang berhubungan dengan pemanfaatan perpustakaan
Tarbiyah oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin dan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhinya.
b.
Wawancara
Teknik ini digunakan
untuk melihat bagaimana pemanfaatan perpustakaan Tarbiyah oleh mahasiswa Fakultas
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, yang dilakukan melalui wawancara langsung
dengan informan yang telah ditetapkan sebagai sumber data dalam penelitian ini.
c.
Observasi
Teknik digunakan
agar penulis dapat melihat secara langsung berbagai data yang berkaitan dengan
hal-hal yang mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan Tarbiyah oleh mahasiswa Fakultas
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
d.
Dokumenter
Teknik digunakan
untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum lokasi penelitian, sebagai
penunjang teknik di atas, yaitu teknik angket, wawancara dan observasi dengan
melihat catatan keterangan tertulis yang ada.
Untuk lebih
jelasnya tentang data, sumber data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini dapat dilihat dari matriks di bawah ini.
MATRIKS
DATA,
SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
No.
|
Data
|
Sumber Data
|
Teknik Pengumpulan Data
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Data tentang aktivitas mahasiswa Fakultas Tarbiyah
dalam memanfaatkan perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
a. Meminjam buku
b. Belajar di perpustakaan
c. Mencari informasi di
perpustakaan
d. Sebagai tempat rekreasi dan
tempat membaca bahan bacaan santai
e. Intensitas berkunjung
f. Suka atau tidaknya mahasiswa
membaca
g. Sering atau tidaknya mahasiswa
meminjam buku
|
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
|
Angket
Angket
Angket
Angket
Angket
Angket
Angket
|
2
|
Data tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan Tarbiyah oleh mahasiswa
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, yang meliputi 2 (dua) faktor:
a.
Faktor internal
-
Minat mahasiswa dalam membaca buku
-
Persepsi mahasiswa tentang keberadaan perpustakaan pada Fakultas
Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
b. Faktor eksternal
-
Kondisi pelayanan pengelola perpustakaan
-
Suasana perpustakaan
-
Kondisi ruangan perpustakaan
-
Koleksi buku-buku bacaan
-
Sarana dan fasilitas
-
Motivasi dari dosen dan lingkungan.
|
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
dan pengelola perpustakaan
Mahasiswa
dan pengelola perpustakaan
Mahasiswa
dan dosen
|
Angket dan observasi
Angket
Angket dan wawancara
Angket, wawancara dan Observasi
Angket, wawancara dan Observasi
Angket, wawancara dan Dokumenter
Angket, wawancara dan observasi
Angket dan observasi
|
D.
Teknik pengolahan dan
Analisa Data
1.
Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data dalam penelitian ini ada beberapa
teknik yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
a.
Editing, penulis meneliti
kembali data-data yang sudah terkumpul, untuk mengetahui apakah semua data
sudah lengkap dan dapat dipahami atau belum, yang kemudian memberikan nilai
terhadap tiap lembar angket yang terjawab.
b.
Coding, melakukan pengklasifikasian
atas semua data dan hasil jawaban responden dan informan dengan cara memberi
tanda-tanda (kode) tertentu pada masing-masing jawaban responden dan informan sesuai
dengan jenisnya.
c.
Scoring, menghitung
frekuensi, dimana setiap alternatif jawaban yang diperoleh dari responden
dihitung berapa jumlah alternatifnya.
d.
Tabulating, penulis
menyusun dan memasukkan data yang telah dihitung frekuensinya ke dalam bentuk
tabel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P :
Persentasi
F :
Frekuensi jawaban yang diperoleh dari pihak responden
N : Jumlah
responden/banyaknya individu subyek penelitian
e.
Interpretasi Data, setelah selesai
dihitung, maka akan diberikan interpretasi mengenai pemanfaatan perpustakaan
oleh mahasiswa pada Perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, dengan
cara menafsirkan data yang telah diolah melalui proses perhitungan persentasi
dengan kategori sebagai berikut.
0% < 20% : Rendah sekali
20% < 40% : Rendah
40% < 60% :
Cukup
60% < 80% : Tinggi
80% 100% : Tinggi sekali
Untuk mengkualitatifkan hasil persentasi dari jawaban mahasiswa dipergunakan
standar sebagai berikut.
Hasil
Persentasi
|
Kategori
|
0% < 20%
20% < 40%
40% < 60%
60% < 80%
80% 100%
|
Kurang sekali/Baik
sekali
Kurang/Baik
Cukup
Baik/Kurang
Baik sekali/Kurang
sekali
|
2.
Analisa Data
Setelah data diperoleh dan diolah dengan menggunakan teknik
yang telah ditentukan, kemudian menganalisis data dengan menggunakan pendekatan
yang bersifat analisis kualitatif, yaitu dengan menggunakan metode induktif, dengan
menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus untuk selanjutnya diambil
kesimpulan secara umum.
B.
Prosedur Penelitian
Dalam
penelitian ini, ada beberapa tahap yang dilalui oleh peneliti, yaitu:
1.
Tahap Pendahuluan
a.
Penjajakan pendahuluan ke lokasi
penelitian
b.
Pembuatan proposal penelitian
c.
Berkonsultasi dengan dosen Penasihat
d.
Mengajukan proposal penelitian
kepada Biro Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin
2.
Tahap Persiapan
a.
Mengadakan seminar setelah
proposal disetujui
b.
Memperbaiki proposal berdasarkan
hasil seminar
c.
Memohon surat riset pada dekan
d.
Berkonsultasi dengan dosen
pembimbing skripsi
3.
Tahap Pelaksanaan
a.
Menyebarkan angket kepada
responden dan melakukan wawancara dengan informan serta mencari data dalam bentuk
dokumenter
b.
Pengumpulan data
c.
Pengolahan data dan analisa data
4.
Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini dilaksanakan penyusunan penelitian yang
kemudian diserahkan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi, disetujui,
kemudian diperbanyak dan siap dimunaqasahkan.
[38]Suharsimi
Arikonto, Prosedur Penelitian (Suatu Pengantar) dan Evaluasi Belajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h. 107.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar