BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam proses penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data
yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat,
sehingga benar-benar didapat data yang valid.
Dalam
suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat
menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan
tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian,
akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen
penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan
data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel,
apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya.[1][2] Sugiyono, Metode
Penelitian Pendidikan pendekatan kuntitatif, kualitatif, dan R&D,
Bandung:Alfabeta (2010), hlm. 193
Teknik
pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, apakah
kuantitatif atau kualitatif. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal
teknik pengumpulan data dengan angket (questionnaire).
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud masalah dalam penelitian ?
2.
Bagaimana kriteria masalah penelitian yang baik ?
3.
Bagaimana mengidentifikasi masalah penelitian ?
4.
Apa yang dimaksud dengan rumusan masalah penelitian ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian masalah dalam penelitian.
2.
Mengetahui bagaimana kriteria masalah penelitian yang baik.
3.
Mengetahui bagaimana mengidentifikasi masalah penelitian
4.
Mengetahui pengertian rumusan masalah penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Angket
Berikut
ini beberapa pengertian dari para ahli yang dapat penulis kumpulkan antara lain
sebagai berikut:
1. Menurut
Nazir, Quesioner atau Angket adalah
sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian,
dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam
menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan
lengkap.[2]
2.
Angket adalah teknik
pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh
responden.[3]
3.
Menurut Suharsimi Arikunto, Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk
menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau
kuesionr instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. [4]
4.
Angket adalah instrument penelitian berupa
daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi
oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya[5]
5.
Angket
atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan
data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan
responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi
sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden. Sama dengan pedoman wawancara, bentuk pertanyaan bisa
bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka, pertanyaan berstruktur dan pertanyaan
tertutup.[6]
6.
Kuesioner merupakan suatu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden
(Iskandar, 2008: 77).[7]
Dari pendapat para
ahli yang penulis dapatkan, maka penulis menyimpulkan bahwa angket ialah daftar
pertanyaan tertulis yang diberikan peneliti kepada responden yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk suatu penelitian.
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono
mengungkapkan beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
1)
Prinsip penulisan angket
- Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti.
- Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
- Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
- Pertanyaan tidak mendua
- Tidak menanyakan yang sudah lupa
- Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
- Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
- Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Permasalahan adalah kesenjangan antara
harapan/ideal/das sein dengan kenyataan/realitas/das sollen. Penelitian
dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be). Masalah penelitian
berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan
dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada
kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang
diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih masalah penelitian
a.
1. Memiliki nilai penelitian, 2.
Memiliki fisibilitas, 3. Sesuai dengan
kualitas peneliti, 4. Actual, dan 5. Urgen .
Secara garis besar, ada beberapa bentuk
analisis yang perlu diperhatikan dalam identifikasi masalah, yaitu: 1. Analisis
Substansi Masalah, 2. Analisis Teori Dan Metode, 3. Analis Institusional dan 4.
Analisis Metodologis
Perumusan masalah
penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi perumusan masalah
deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena, dan perumusan
masalah eksplanatoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau
pengaruh antara dua atau lebih fenomena.
Tujuan dibuat suatu rumusan masalah yaitu agar
peneliti maupun pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan
penelitian yang dihasilkan, paling tidak jika ditinjau dari
pertanyaan-pertanyaan yang berpola kepada 5W + 1H.
Perlu juga adanya pertimbangan dalam penentuan
masalah, diantaranya sebagai berikut: 1. Dapat Dilaksanakan, 2. Jangkauan
Penelitiannya, 3. Keterkaitan, 4. Nilai Teoritis dan 5. Nilai
Praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Saifuddin. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
Hadjar. 1996. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta, PT
RadjaGrafindo.
Karlingger,
Fred N.. 2006. Asas-Asas Penelitian Bevavioral. Yogyakarta, UGM, 2006.
Moleong, Lexy J. 1996. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung, Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta,
Gadjah Mada University Press.
Setyosari,
Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta,
Kencana Prenada Media Group.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung , Alfabeta.
Sukardi, 2009. Metodologi
Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta, Bumi Aksara.
Umar, Husen. 2008. Metode
Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Wasero, Mulyadi G. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya
, Usaha Nasional.
[3]
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan
Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm 182
[4]
Suharsini
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :Rineka
Cipta, 2006) hlm 225
[5]
Prof. Dr. H.
Wina Sanjaya, M.Pd., Penelitian Pendidikan jenis,metode, dan prosedur, Jakarta
: KENCANA predana media group, 2013, hlm : 255
[6]
Nana Sukmadinata, Metodologi
Penelitian Pendidikan, Bandung:Rosdakarya (2011), hlm. 219
[7]
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan
Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar