BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Guru merupakan motor utama yang memiliki tugas dan tanggung jawab
secara langsung untuk menterjemahkan kurikulum kedalam aktifitas pembelajaran,
dan bukan satu-satunya sumber pengetahuan.
Guru telah diakui sebagai jabatan personalisme namun pada
kenyataannya masih banyak guru yang belum memenuhi kualifikasi profesi
dimaksud. Oleh sebab itu profesionalisme guru masih perlu ditingkatkan secara
terus menerus dengan berbagai cara yang profisional dan proporsional. Terlebih guru yang bukan berlatar belakang
pendidikan keguruan atau tarbiyah. Salah satunya
melalui Supervisi Akademik. Supervisi Akademik merupakan upaya membantu
guru-guru mengembangkan kemampuan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Supervisi Akademik ini diselenggarakan dengan
maksud: memonitor kegiatan pembelajaran, membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalnya dalam Supervisi Akademik, kehidupaan kelas, mengembangkan
keterampilan belajar dan memotivasi guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran,
serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sunguh terhadap
tugas dan tanggung jawabnya.
|
Peranan seorang guru dalam proses belajar – mengajar harus mampu mengembangkan perubahan tingkah
laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor), maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sadiman, 2003:2). Dalam mengajar bidang
studi apa pun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk
kepribadian individu. Belajar adalah proses perubahan perilaku, yang dapat
dinyatakan dengan pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan.
Salah satu cara untuk mengatasi berbagai kelemahan guru dalam proses belajar
mengajar adalah dengan membimbing
guru menerapkan model pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi. Pengawas dapat
membimbing guru menggunakan model pembelajaran Think Pair
Share (Berpikir, Berpasang, Berbagi),
strategi yang digunakan adalah saling bertukar pikiran secara berpasangan. Maka
penulis selaku pengawas mencoba membimbing guru menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share agar siswa dapat
mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu
dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Hal ini
sesuai dengan pengertian dari model pembelajaran Think-Pair-Share itu sendiri,
sebagaimana yang dikemukakan bahwa, “Think-Pair-Share adalah pembelajaran yang
memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang
lain” Lie (Kurniadi 2008: http: // princess135.blogspot. com/2009/01/
implementasi-model- pembelajaran. html)
Dalam hal ini, pengawas
membmbing guru untuk berperan penting dalam membimbing siswa
melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup,
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui
model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung dapat memecahkan
masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara
satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan
di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Think-Pair-Share sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Berkaitan dengan itu semua, peneliti mengadakan penelitian tentang peningkatan kemampuan guru yang bukan
berlatarbelakang pendidikan atau keguruan dalam mengajar dengan membimbing guru
tersebut menerapkan model pembelajaran think pair and
share siswa kelas VII semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dan tentu saja dibantu penggunaan media pembelajaran, yang dalam hal ini akan menggunakan
media gambar seri dalam sebuah karya tulis yang berjudul “Meningkatkan
Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam Mengajar Menggunakan
Model
Pembelajaran Think Pair and Share Melalui Supervisi Akademik Kepala madrasah Di
MTsN Negara Tahun Ajaran 2014/2015”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kondisi yang ada saat
ini adalah:
1.
Apakah Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam Penerapan
Model Pembelajaran Think Pair and Share meningkat Melalui
Supervisi Akademik Kepala madrasah Di MTsN Negara Tahun Ajaran 2014/2015?
2.
Bagaimana aktivitas guru Guru Bahasa Indonesia
Non Pendidikan dalam pembelajaran melalui pembimbingan dari kepala madrasah terhadap guru
dalam penggunaan pembelajaran Model Pembelajaran Think Pair and Share pada Standar Kompetensi
Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan
parafrase?
3.
Apakah
kemampuan menulis narasi siswa siswa kelas VII MTsN Negara tahun ajaran
2014/2015 pada Standar Kompetensi
Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan
parafrase dapat ditingkatkan dengan penggunaan media gambar seri dengan model
pembelajaran Think Pair and Share
dengan bimbingan dan Supervisi Akademik Kepala madrasah
terhadap guru Bahasa Indonesia?
C. Rencana
Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan kemampuan guru yang
berlatarbelakang pendidkan bukan guru, bukanlah hal yang mudah, perlu
kesungguhan dan keseriusan dari berbagai pihak, terlebih kepala madrasah yang
ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan pembelajaran di madrasah, guru apa
pun latar belakangnya, sekarang dituntut untuk bisa melakukan inovasi dan
kreasi dalam pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan berbagai media dan
metode pembelajaran yang menarik dan seusai dengan materi pelajaran dan
karakteristik siswa. Adalah tugas pengawas dan kepala madrasah untuk memberikan
supervisi dan bimbingan terhadap guru untuk bisa menggunakan metode dan media
yang baik, salah satunya yang dapat direkomendasikan adalah model pembelajaran Think Pair and Share. Pengawas dapat membimbing guru, terlebih guru
yang non pendidikan keguruan untuk menggunakan model ini.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi, maka
alternatif pilihan media yang digunakan adalah media gambar seri dengan model
pembelajaran Think Pair and Share. Media gambar seri dapat membantu siswa
mengembangkan ide – idenya agar terbentuk sebuah karangan narasi yang padu, media
gambar seri dapat mengembangkan daya imajinasi siswa untuk menjalin hubungan
antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lain dan saling berhubungan
antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya sehingga siswa dapat
merangkai menjadi sebuah cerita. Adapun penggunaan model pembelajaran Think
Pair and Share dapat membangkitkan gairah dan motivasi belajar siswa, sebab
model ini sesuai dengan kondisi siswa yang belum memiliki pengalaman berdiskusi
dalam kelompok, melalui model ini siswa mendapat kesempatan saling bertukar
pikiran secara berpasangan.
Langkah – langkah tindakan dalam rencana pemecahan masalah sebagai
berikut:
1.
Membicarakan kesepakatan penggunaan model
pembelajaran Think Pair and Share
dengan guru non pendidikan keguruan di bawah supervisi dan bimbingan kepala
madrasah, selama dua siklus dan empat pertemuan.
2.
Membantu dan membimbing guru:
a.
Merancang
skenario pembelajaran Bahasa Indonesia menulis dengan menggunakan media gambar
seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share.
b.
Mempersiapkan
sarana pembelajaran yang diperlukan agar terlaksananya tindakan.
c.
Membuat
lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa.
d.
Merancang
alat evaluasi untuk melihat kemampuan siswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan
media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share
Adapun langkah – langkah model pembelajaran Think Pair and Share, yang dilakukan guru di bawah bimbingan pengawas adalah sebagai berikut:
1.
Guru
menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
2.
Siswa
diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru.
3.
Siswa
diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan
hasil pemikiran masing – masing.
4.
Guru
memimpin pleno diskusi kecil, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
5.
Berawal
dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa.
6.
Guru
memberikan kesimpulan.
7.
Penutup.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian tindakan kelas ini adalah ingin mengetahui.
1.
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Non
Pendidikan dalam Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share Melalui
Supervisi Akademik Kepala madrasah Di MTsN Negara Tahun Ajaran 2014/2015.
2.
Aktivitas guru Guru Bahasa Indonesia
Non Pendidikan dalam pembelajaran melalui pembimbingan dari kepala madrasah terhadap guru
dalam penggunaan pembelajaran Model Pembelajaran Think Pair and Share pada Standar Kompetensi
Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan
parafrase.
3.
Peningkatan kemampuan menulis narasi siswa siswa kelas
VII MTsN Negara tahun ajaran 2014/2015 pada Standar Kompetensi Menulis 4. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir,
ringkasan, dialog, dan parafrase dengan penggunaan
media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and
Share dengan bimbingan dan Supervisi
Akademik Kepala madrasah terhadap guru Bahasa Indonesia.
E. Manfaat Hasil Penelitian
1.
Bagi Kepala Madrasah/ Penulis
Hasil penelitian ini akan menjadi momen dan sarana yang tepat untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi
pedagogik guru di bawah supervisi dan pembimbingannya, terlebih guru yang
dirasa memiliki kekurangan, seperti bukan berlatar belakang pendidikan.
2.
Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi dan
perbandingan dalam memilih strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang
menyenangkan bagi siswa guna melatih keterampilan menulis narasi melalui
penggalian ide atau gagasan di sekitar siswa sehingga terlatih berbahasa dengan
komunikatif, terlebih bagi guru yang
berlatarbelakang pendidikan non keguruan.
3.
Bagi Siswa
Hasil
penelitian ini akan menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dalam
praktek keterampilan berbahasa dalam kehidupan sehari – hari, siswa mampu
menulis narasi menggunakan media gambar seri sehingga mampu merangkai cerita
yang komunikatif, siswa juga mampu berkomunikasi dengan baik di dalam kelompok
dan antar kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar