• Breaking News

    PTS KEPALA SEKOLAH_MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BAHASA INDONESIA NON PENDIDIKAN DALAM MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH


    BAB I
    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang Masalah
    Guru merupakan motor utama yang memiliki tugas dan tanggung jawab secara langsung untuk menterjemahkan kurikulum kedalam aktifitas pembelajaran, dan bukan satu-satunya sumber pengetahuan.
    Guru telah diakui sebagai jabatan personalisme namun pada kenyataannya masih banyak guru yang belum memenuhi kualifikasi profesi dimaksud. Oleh sebab itu profesionalisme guru masih perlu ditingkatkan secara terus menerus dengan berbagai cara yang profisional dan proporsional. Terlebih guru yang bukan berlatar belakang pendidikan keguruan atau tarbiyah. Salah satunya melalui Supervisi Akademik. Supervisi Akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
    Supervisi Akademik ini diselenggarakan dengan maksud: memonitor kegiatan pembelajaran, membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam Supervisi Akademik, kehidupaan kelas, mengembangkan keterampilan belajar dan memotivasi guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sunguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
    1
     
    Secara tidak langsung kinerja Kepala madrasah tentu akan mempengaruhi profesionalisme guru di sekolah. kepala merupakan orang pertama dari luar sekolah  yang secara tugasnya membimbing guru secara langsung. Kepala madrasah punya akses langsung memperbaiki kinerja guru di dalam kelas. Kepala madrasah dapat melihat bagaimana pendekatan, perangkat dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam suatu pengajaran.
    Peranan seorang guru dalam proses belajar – mengajar  harus mampu mengembangkan perubahan tingkah laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sadiman, 2003:2). Dalam mengajar bidang studi apa pun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian individu. Belajar adalah proses perubahan perilaku, yang dapat dinyatakan dengan pengetahuan, sikap dan nilai serta keterampilan.
    Salah satu cara untuk mengatasi berbagai kelemahan guru dalam proses belajar mengajar adalah dengan membimbing guru menerapkan model pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi. Pengawas dapat membimbing guru menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (Berpikir, Berpasang, Berbagi), strategi yang digunakan adalah saling bertukar pikiran secara berpasangan. Maka penulis selaku pengawas mencoba membimbing guru menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share agar siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Hal ini sesuai dengan pengertian dari model pembelajaran Think-Pair-Share itu sendiri, sebagaimana yang dikemukakan bahwa, “Think-Pair-Share adalah pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain” Lie (Kurniadi 2008: http: // princess135.blogspot. com/2009/01/ implementasi-model- pembelajaran. html)
    Dalam hal ini, pengawas membmbing guru untuk berperan penting dalam membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Think-Pair-Share sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
    Berkaitan dengan itu semua, peneliti mengadakan penelitian tentang peningkatan kemampuan guru yang bukan berlatarbelakang pendidikan atau keguruan dalam mengajar dengan membimbing guru tersebut menerapkan model pembelajaran think pair and share siswa kelas VII semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dan tentu saja dibantu penggunaan media pembelajaran, yang dalam hal ini akan menggunakan media gambar seri dalam sebuah karya tulis yang berjudul “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam Mengajar Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair and Share Melalui Supervisi Akademik Kepala madrasah Di MTsN Negara Tahun Ajaran 2014/2015

    B. Perumusan Masalah
                Berdasarkan latar belakang di atas kondisi yang ada saat ini adalah:
    1.      Apakah Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share meningkat Melalui Supervisi Akademik Kepala madrasah Di MTsN Negara Tahun Ajaran 2014/2015?
    2.      Bagaimana aktivitas guru Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam pembelajaran melalui pembimbingan dari kepala madrasah terhadap guru dalam penggunaan pembelajaran Model Pembelajaran Think Pair and Share pada Standar Kompetensi Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase?
    3.      Apakah kemampuan menulis narasi siswa siswa kelas VII MTsN Negara tahun ajaran 2014/2015 pada Standar Kompetensi Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase dapat ditingkatkan dengan penggunaan media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share dengan bimbingan dan Supervisi Akademik Kepala madrasah terhadap guru Bahasa Indonesia?
    C. Rencana Pemecahan Masalah   
    Untuk meningkatkan kemampuan guru yang berlatarbelakang pendidkan bukan guru, bukanlah hal yang mudah, perlu kesungguhan dan keseriusan dari berbagai pihak, terlebih kepala madrasah yang ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan pembelajaran di madrasah, guru apa pun latar belakangnya, sekarang dituntut untuk bisa melakukan inovasi dan kreasi dalam pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan berbagai media dan metode pembelajaran yang menarik dan seusai dengan materi pelajaran dan karakteristik siswa. Adalah tugas pengawas dan kepala madrasah untuk memberikan supervisi dan bimbingan terhadap guru untuk bisa menggunakan metode dan media yang baik, salah satunya yang dapat direkomendasikan adalah model pembelajaran Think Pair and Share. Pengawas dapat membimbing guru, terlebih guru yang non pendidikan keguruan untuk menggunakan model ini.
    Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi, maka alternatif pilihan media yang digunakan adalah media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share. Media gambar seri dapat membantu siswa mengembangkan ide – idenya agar terbentuk sebuah karangan narasi yang padu, media gambar seri dapat mengembangkan daya imajinasi siswa untuk menjalin hubungan antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lain dan saling berhubungan antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya sehingga siswa dapat merangkai menjadi sebuah cerita. Adapun penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share dapat membangkitkan gairah dan motivasi belajar siswa, sebab model ini sesuai dengan kondisi siswa yang belum memiliki pengalaman berdiskusi dalam kelompok, melalui model ini siswa mendapat kesempatan saling bertukar pikiran secara berpasangan.
    Langkah – langkah tindakan dalam rencana pemecahan masalah sebagai berikut:
    1.      Membicarakan kesepakatan penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share dengan guru non pendidikan keguruan di bawah supervisi dan bimbingan kepala madrasah, selama dua siklus dan empat pertemuan.
    2.      Membantu dan membimbing guru:
    a.       Merancang skenario pembelajaran Bahasa Indonesia menulis dengan menggunakan media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share.
    b.      Mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan agar terlaksananya tindakan.
    c.       Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa.
    d.      Merancang alat evaluasi untuk melihat kemampuan siswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share
    Adapun langkah – langkah model pembelajaran Think Pair and Share, yang dilakukan guru di bawah bimbingan pengawas adalah sebagai berikut:
    1.      Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
    2.      Siswa diminta untuk berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru.
    3.      Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing – masing.
    4.      Guru memimpin pleno diskusi kecil, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
    5.      Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan siswa.
    6.      Guru memberikan kesimpulan.
    7.      Penutup.

    D. Tujuan Penelitian
                Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah ingin mengetahui.
    1.      Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share Melalui Supervisi Akademik Kepala madrasah Di MTsN Negara Tahun Ajaran 2014/2015.
    2.      Aktivitas guru Guru Bahasa Indonesia Non Pendidikan dalam pembelajaran melalui pembimbingan dari kepala madrasah terhadap guru dalam penggunaan pembelajaran Model Pembelajaran Think Pair and Share pada Standar Kompetensi Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase.
    3.      Peningkatan kemampuan menulis narasi siswa siswa kelas VII MTsN Negara tahun ajaran 2014/2015 pada Standar Kompetensi Menulis 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog, dan parafrase dengan penggunaan media gambar seri dengan model pembelajaran Think Pair and Share dengan bimbingan dan Supervisi Akademik Kepala madrasah terhadap guru Bahasa Indonesia.

    E. Manfaat Hasil Penelitian
    1.      Bagi Kepala Madrasah/ Penulis
    Hasil penelitian ini akan menjadi momen dan sarana yang tepat untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi pedagogik guru di bawah supervisi dan pembimbingannya, terlebih guru yang dirasa memiliki kekurangan, seperti bukan berlatar belakang pendidikan.
    2.      Bagi Guru
    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi dan perbandingan dalam memilih strategi pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan bagi siswa guna melatih keterampilan menulis narasi melalui penggalian ide atau gagasan di sekitar siswa sehingga terlatih berbahasa dengan komunikatif, terlebih bagi guru yang berlatarbelakang pendidikan non keguruan.
    3.      Bagi Siswa
    Hasil penelitian ini akan menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dalam praktek keterampilan berbahasa dalam kehidupan sehari – hari, siswa mampu menulis narasi menggunakan media gambar seri sehingga mampu merangkai cerita yang komunikatif, siswa juga mampu berkomunikasi dengan baik di dalam kelompok dan antar kelompok.

    Tidak ada komentar:

    Makalah

    Skripsi

    Tesis