BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
1
|
Proses
pendidikan harus mendapatkan perhatian yang sangat mendalam dari pemerintah Indonesia
dan masyarakat luas. Hal ini diorientasikan guna mewujudkan tantangan
pembangunan dalam menghayati kewajiban anak bangsa, mencetak generasi yang
handal, yang lazim kita sebut dengan manusia indonesia seutuhnya. Manusia
adalah makhluk individu juga sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupan nya
sering berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan yang terjadi
antar manusia karena manusia membutuhkan manusia yang bisa saling bantu
membantu, tolong menolong baik dalam kebutuhan pribadi maupun kebutuhan sosial.
Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan manusia yang lainnya melahirkan komunikasi
dua arah melalui bahasa yang mengandung tindakan dan perbuatan. Hal ini karena
ada aksi dan reaksi, interaksi pun akan terjadi, interaksi itu akan berlangsung
bila ada
hubungan timbal balik antara dua arah atau lebih. [2]
Dalam hubungan manusia yang satu dengan yang
lainnya atau yang dikenal dengan berlangsungnya interaksi dalam kehidupan. Hal
ini bisa berubah menjadi interaksi yang bernilai edukatif, yakni interaksi yang
dengan sadar meletakkan tujuan untuk merubah tingkah laku dan perbuatan seseorang,
interaksi yang bernilai pendidikan dalam dunia pendidikan disebut interaksi
edukatif. [3]
Interaksi yang bernilai edukatif bila terdapat tujuan yang hendak dicapai, prosedur
jalannya interaksi, batas waktu mencapai tujuan sebagaimana yang dilaksanakan
disekolah-sekolah atau lembaga pendidikan. [4] Lembaga
pendidikan ataupun sekolah pada umumnya mempunyai peran yang sangat urgen dalam
mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki sejak anak-anak agar mampu
mengemban tugas sebagai manusia, baik secara individual maupun sebagai tugas
sosial masyarakat. Dalam rangka pelaksanaan atau proses mengembangkan potensi
manusia yang dibawanya, baik potensi beragama, maupun potensi yang lainnya, Lembaga
pendidikan sekolah tempat dan sarana yang tepat, karena di dalamnya ada sebuah
kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut secara berencana, terarah dan
sistematis guna mencapai tujuan. Interaksi dalam kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan dalam rangka mengembangkan potensi anak didik, baik dari
segi potensi agama maupun yang lainnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran sudah semestinya
menjadi perhatian khusus baik dari guru maupun tenaga kependidikan dan jufa
pemerintah, karena dalam pelaksanaan pendidikan didalamnya terdapat banyak
kegiatan yang harus diciptakan untuk mencapai tujuan. Seperti halnya dalam
proses belajar mengajar guru yang memegang peran yang paling dominan artinya
guru harus mempunyai potensi yang
profesiona dan mampu mendesain program serta mampu mengkomunikasikan
program tersebut. Selain itu tenaga pendidik seharusnya memperhatikan kondisi
dan keadaan siswa, baik dari segi fisik, mental, emosional, maupun
karakteristik siswa itu sendiri. Dengan memperhatikan kondisi dan keaadan siswa
kemungkinaan besar tujuan yang hendak dicapai akan terwujudkan.
Proses belajar mengajar merupakan proses yang
terpenting karena dari sinilah terjadi interaksi lansung antara pendidik dan
peserta didik. Di sini
pula campur tangan langsung antara pendidik dan pesrta didik berlansung
sehingga dapat dipastikan bahwa hasil pendidikan sangat tergantung dari
perilaku pendidik dan peserta didik. Dengan demikian dapat diyakini bahwa
perubahan hanya akan terjadi jika terjadi perubahan perilaku pendidik dan
peserta didik. Dengan demikian posisi pengajar dan peserta didik memiliki
posisi strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Interaksi guru dan siswa dalam
pembelajaran sangat diperlukan pelaksanaan yang kondusif karena bertujuan untuk
memberikan pengetahuan, tetapi lebih dari itu berupaya menanamkan sikap serta
kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran nya
dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus mentransfer pengetahuan dan nilai-nilai
yang terkandung didalamnya, membina anak
didik dari aspek efektif, kognitif, dan psikomotorik. Sebagai guru sudah
menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar
yang serasi bagi peserta didik yang dapat menghantarkan peserta didik ketujuan.
Disini tentu saja tugas guru sebagai pendidik berusaha menciptakan suasana
belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi peserta didik. Guru sebagai
pendidik tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi yang
kondusif serta memberikan motivasi dan bimbingan
agar siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya, melalui interaksi
belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan keaktifan proses pembelajaran, guru harus memahami apa yang ada
didalam interaksi belajar mengajar, baik
dari tujuan, faktor, unsur, dan pola interaksi belajar mengajar. Dengan
demikian, proses
belajar mengajar merupakan serangkaian
aktivitas yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. ketiga
hal tersebut merupakan rangkaian utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan. [5]
Menciptakan suatu pendidikan yang baik dan efektif tidak
akan terlepas dari kegiatan belajar mengajar yang dirumuskan oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran, dalam kegiatan belajar mengajar perlu
diperhatikan tingkat keberhasilan (prestasi) peserta didik dalam menangkap ilmu
yang disampaikan oleh pendidik agar sesuai dengan materi yang akan disampaikan
atau diberikan. Dengan demikian tujuan yang akan dicapai atau diinginkan dalam
pengajaran tersebut mudah tercapai.
Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari tentu saja
seorang guru ingin selalu berhasil dalam pengajarannya, semua ilmu
pengetahuannya, kecakapan dan keterampilan yang diajarkan kepada siswanya
diharapkan dapat diterima, dpraktikkan, diingat dan diproduksikan oleh siswa. Bukanlah
hal yang mudah untuk memperoleh hasil pengajaran seperti harapan yang telah
dicita-citakan oleh guru. Berdasakan
penjajakan awal di MIN Pasungkan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai
Selatan, terlihat pembelajaran masih berpusat kepada guru, siswa hanya terlihat
pasif, siswa kurang berminat dan bergairah dalam belajar. Sedangkan minat sangat penting dalam kegiatan belajar, karena tanpa adanya minat terhadap
suatu pelajaran, maka kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan
pada akhirnya keberhasilan dalam belajar tidak akan tercapai dengan baik pula. Oleh
karena itu sebagai salah satu cara lain untuk membangkitkan semangat belajar ialah
sebaiknya keterlibatan anak perlu diatur seefektif mungkin. Padahal, pentingnya kreativitas guru dalam
peningkatan pembelajaran terutama dalam penggunaan strategi yang menarik sangat
berpengaruh, agar siswa tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru
saja tetapi juga melakukan kegiatan yang menyenangkan.
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH INTERAKSI BELAJAR
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISW A (STUDI MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI
PASUNGKAN KECAMATAN DAHA UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN)”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang penulis buat dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana interaksi belajar
mengajar di MIN Pasungkan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi interaksi belajar
mengajar di MIN Pasungkan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan setelah adanya
interaksi belajar mengajar dengan prestasi belajar siswa di MIN Pasungkan
Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui interaksi belajar mengajar di MIN Pasungkan Kecamatan
Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan
2. Untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi interaksi belajar mengajar di
MIN Pasungkan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan
3. Untuk
mengetahui pengaruh interaksi belajar mengajar terhadap prestasi
belajar siswa di MIN Pasungkan Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai
Selatan
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap
istilah yang digunakan dalam judul diatas, maka penulis merasa perlu
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan judul tersebut adalah:
1.
Pengaruh
Pengaruh adalah: hubungan atau keterkaitan dua masalah
atau lebih yang timbul karena adanya sebab dan akibat.[6]
Jadi
yang dimaksud pengaruh di sini
adalah efek yang ditimbulkan oleh suatu proses interaksi belajar mengajar
terhadap prestasi belajar siswa.
2.
Interaksi Belajar
Mengajar
Menurut Shuyadi dan Abu Achmadi pengertian interaksi
belajar mengajar adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan
anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.[7]
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa belajar dan mengajar berasal dari satu kata
yaitu ajar, belajar yaitu "usaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
sedangkan mengajar adalah “memberi pelajaran".[8]
Jadi proses belajar mengajar adalah runtunan perubahan
(peristiwa) dalam perkembangan usaha seseorang untuk memperoleh perubahan
tingkah laku yang diberikan oleh guru kepada anak didik.
3.
Prestasi Belajar
Keberhasilan
belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar biasa disebut prestasi
belajar. Hal ini selaras dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang mengartikan
prestasi siswa sebagai tingkat pencapaian selama mengikuti program.[9]
Jadi prestasi belajar adalah pencapaian
hasil belajar siswa yang berupa pencapaian nilai yang diperoleh setelah
mengikuti program kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa definisi
yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud judul
adalah penelitian terhadap segala bentuk pengaruh kegiatan interaksi belajar mengajar antara guru dan
siswa dalam mentransfer dan memperoleh ilmu pengetahuan terhadap prestasi dan hasil belajar siswa di MIN Pasungkan Kecamatan
Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
E.
Kegunaan
Penelitian
Hasil
penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun
praktis.
- Manfaat teoritis
Secara
teoritis penelitian ini diharapkan dapat:
a.
Menjadi bahan rujukan dan bahan informasi untuk
penelitian yang sejenis pada masa yang akan datang.
b.
Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam
bidang pendidikan, khususnya tentang pengaruh interaksi belajar mengajar terhadap prestasi
belajar siswa.
- Manfaat Praktis
Secara
praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat:
a.
Sebagai informasi
tentang proses belajar
mengajar bagi para pendidik.
b.
Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan
keberhasilan proses interaksi edukatif dalam pembelajaran.
c.
Dengan adanya penelitian ini menambah wawasan atau
pengetahuan bagi penulis dan pihak lain.
F.
Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu:
Bab I: Pendahuluan yang berisi tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, signifikansi penelitian, serta sistematika
penulisan.
Bab II: landasan teori, yang berisikan
pengertian pengaruh interaksi proses belajar mengajar terhadap prestasi belajar.
BAB III: Metode penelitian yang berisikan
tentang jenis dan pendekatan, objek penelitian, subjek penelitian, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik
analisis data, matriks data serta prosedur penelitian.
Bab IV, laporan hasil penelitian yang berisi
tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisa data.
Bab V, penutup
merupakan pembahasan akhir dari skripsi ini yang berisi tentang simpulan dan
saran
[1]
Depdiknas, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2006), h.2
[2]
Saiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 10.
[3]
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosda
Karya, 2000), h. 11.
[4]
Sardiman, A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta:
Rawjawali Pers, 1992), Cet. 4, h. 19.
[7] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), h. 11.
[8]Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2001), cet. ke-3, h. 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar