A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar yang
teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung
jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan
cita-cita pendidikan.[1]
Pendidikan
merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Upaya
perbaikan di bidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu
dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya dilaksanakan antara
lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran,
perbaikan sarana-sarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Pendidikan
itu merupakan tolak ukur bagi seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik. Tujuan pendidikan akan membentuk manusia yang berkepribadian sebagaimana
termaktub dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[2]
Melihat dari tujuan tersebut di atas, maka tujuan pendidikan adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bertanggung jawab untuk membentuk dan
menjadi warga negara yang demokratis. Untuk mencapai tujuan pendidikan itu
tidak mudah, tetapi perlu adanya kerja keras dan pengorbanan, salah satu cara
yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan menuntut ilmu
pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama melalui pendidikan dalam proses
belajar mengajar secara efektif dan efisien. Karena interaksi edukatif antara
tenaga pengajar/ pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa) harus tercipta
secara harmonis dan berfungsi maksimal.
Sehingga, sangat wajar sekali pendidikan agama juga dilaksanakan di
berbagai jenjang pendidikan, seperti halnya di madrasah dalam rumpun pendidikan
agama Islam, yaitu: Akidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Al-Qur'an
Hadits dan Bahasa Arab.
Pendidikan agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan
untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliah dan
budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang taqwa kepada
Allah swt.[3]
Dengan menuntut ilmu pengetahuan agama akan dapat mengangkat harkat
martabat seseorang dan suatu bangsa di dunia ini, sesuai dengan hal ini Allah
Swt, jauh sebelumnya telah berjanji di dalam Al-Qur'an pada surah Al-Mujadilah
ayat 11 yang berbunyi,
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz [4]
Menuntut ilmu pengetahuan merupakan hal yang
sangat penting bagi setiap orang, sebab dengan ilmu pengetahuan seseorang akan
mampu menghadapi tantangan di dunia ini.
Dalam
masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi
dan perkembangan masyarakat tersebut, oleh karena pendidikan merupakan usaha
melestarikan, dan mengalihkan serta mentranfortasikan nilai-nilai kebudayaan
dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula
halnya dengan peranan pendidikan di
kalangan umat Islam, merupakan salah bentuk manifestasi dari cita-cita hidup
Islam untuk melestarikan, mengalihkan dan menanamkan (internalisasi) dan
mentransformasikan nilai-nilai Islam tersebut kepada pribadi generasi
penerusnya sehingga nilai-nilai cultural-religius yang dicita-citakan tetap berfungsi
dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Pendidikan
Islam, bila dilihat dari segi kehidupan cultural umat manusia tidak lain adalah
merupakan salah satu alat pembudayaan (enkulturasi) masyarakat itu sendiri.
Sebagai suatu alat, pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan
dan perkembangan hidup manusia, (sebagai makhluk pribadi dan sosial), kepada
titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan
kebahagiaan hidupnya di akhirat.
Fenomena yang terjadi sekarang tampaknya
pengetahuan umum lebih diutamakan, diprioritaskan dari pada pengetahuan agama,
padahal pendidikan agama sangat penting karena menyangkut kebahagiaan hidup
individu baik di dunia maupun di akhirat.
Banyak orang yang beranggapan bahwa pengetahuan
agama tidak begitu penting dibandingkan dengan pengetahuan umum, terbukti pada
tiap UN di sekolah pemerintah mengadakan kebijakan untuk nilai pengetahuan umum
sangat diutamakan. Apabila nilai yang diperoleh siswa tidak memenuhi standar
yang telah ditentukan maka siswa tidak lulus, harus mengulang lagi tahun
berikutnya.
Proses
belajar mengajar di sekolah akan berhasil apabila komponen-komponennya
berfungsi dengan baik. Guru harus bisa menjadi panutan murid-muridnya, oleh
karena itu seorang guru harus mampu menjaga sikapnya. Guru yang mengutamakan
proses pendidikan agama Islam akan menjadi contoh teladan bagi murid-muridnya,
sehingga mereka mempunyai persepsi positif terhadap mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam tersebut.
Hal itu
karena siswa juga memiliki peran yang besar terhadap keberhasilan pendidikan, ada
siswa yang senang mengikuti suatu mata pelajaran tetapi sebaliknya ada juga
yang kurang senang. Persepsi siswa dipengaruhi oleh pola fikir mereka. Seseorang
cenderung akan mengambil sikap yang sesuai dengan persepsinya. Apabila
persepsinya terhadap sesuatu atau seseorang baik maka ia akan bersikap baik,
begitu pula sebaliknya.
Perbedaan sikap
siswa terhadap suatu mata pelajaran bisa disebabkan oleh pengalaman belajar
yang diberikan kepada siswa, bisa juga karena sikap sudah menjadi kebiasaan siswa
itu sendiri. Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi sikap siswa
terhadap suatu mata pelajaran, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Melihat kenyataan tersebut di atas, penulis
menarik kesimpulan sementara bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah-sekolah yang beranggapan bahwa mata pelajaran agama tidak
diprioritaskan nilainya menganggap pelajaran agama hanya pelajaran tambahan
saja sedangkan pendidikan agama menyangkut kepentingan dunia dan akhirat,
karena dengan mempelajari agama maka anak dapat tumbuh, berkembang lebih
terarah serta mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut
di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui bagaimana persepsi siswa secara langsung terhadap mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan mengambil target di MTs As Sunniyah Tambarangan
Kabupaten Tapin, yang ditulis dalam sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi
dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin”.
B. Rumusan Masalah
Yang
menjadi rumusan masalah pada judul di atas adalah:
1.
Bagaimana persepsi
siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah
Tambarangan Kabupaten Tapin?
2.
Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ,
1.
Untuk
mengetahui persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs
As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
2.
Untuk
menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
D. Definisi Operasional
Selanjutnya
untuk menghindari adanya kesalahpahaman dan untuk memberi pengertian, pemahaman
dan batasan-batasan maksud dari judul di atas, maka penulis memandang perlu
terlebih dahulu menjelaskan tentang beberapa istilah yang terkandung dalam
judul skripsi, yaitu sebagai berikut:
1.
Persepsi.
Persepsi berasal dari bahasa Inggris “perception” yang
berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi.[5]
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi yaitu tanggapan
(penerimaan) langsung dari sesuatu.[6]
Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan
tanggapan dari sesuatu yang dapat dilihat atau didengar tentang suatu objek.
Sedangkan menurut penulis sendiri persepsi adalah tanggapan siswa terhadap Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam, apakah Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
perlu atau tidak dan menyenangkan tidaknya Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
2.
Siswa
Siswa atau peserta didik adalah anak yang belum dewasa yang
memerlukan bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat
melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, umat manusia, warga negara,
anggota masyarakat, keluarga dan pribadi. Jadi yang dimaksud siswa di sini
adalah semua siswa yang belajar di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
3.
Pendidikan
Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap
anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan
mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way
of life).[7]
Pendidikan Agama Islam yang dimaksud di sini adalah
suatu mata pelajaran pada MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin yang
berisi bimbingan jasmani dan rohani kepada peserta didik berdasarkan hukum
agama Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim sehingga menjadi manusia
yang bertakwa, beriman, menjadi warga yang baik.
Jadi, yang dimaksud judul di atas adalah
tanggapan siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, apakah Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam perlu atau tidak dan menyenangkan tidaknya Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam diajarkan di MTs As Sunniyah Tambarangan
Kabupaten Tapin.
E. Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan berguna sebagai,
- Untuk bahan pertimbangan bagi siswa dan guru sebab betapa pentingnya Pendidikan Agama Islam untuk siswa di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
- Untuk menambah khazanah dan sekaligus menambah kepustakaan STAI Darul Ulum Kandangan terutama di bidang PAI yang berhubungan dengan masalah persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran PAI.
- Sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih mendalam lagi di sekolah lain.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan
Pendekatan
Jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian lapangan
(field research). Penelitian lapangan merupakan jenis penelitian yang kegiatan
penelitiannya dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu.[8]
Dalam hal ini penelitian yang penulis lakukan di MTs As Sunniyah Tambarangan
Kabupaten Tapin. Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk
menggali dan meneliti data yang berkenaan dengan Persepsi siswa terhadap Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat
deskripsi atau gambaran, tulisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diamati, dengan
menggunakan logika ilmiah.[9]
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis mengenai Persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Objek
Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah persepsi siswa terhadap Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Subjek
Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MTs As
Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin, yang berjumlah 45 orang.
4. Data
dan Sumber Data
- Data
Data yang akan digali dalam
penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu,
a.
Data
Primer
a)
Data
tentang persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As
Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin, yang meliputi,
(1) Persepsi atau tanggapan siswa tentang mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam
(2) Keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
(3) Kegiatan belajar siswa pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
b)
Data
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin, yang
meliputi,
(1)
Faktor
individu siswa
(a) Latar belakang pendidikan
(2)
Faktor
guru, terdiri dari,
(a) Penguasaan materi saat pembelajaran
(b) Sikap guru dalam mengajar
(c) Disiplin guru dalam mengajar
(d) Waktu yang tersedia atau alokasi waktu
(3)
Faktor
orang tua, terdiri dari,
(a)
Motivasi/ dorongan orang tua terhadap mata
pelajaran pendidikan agama Islam
(b)
Bimbingan orang tua terhadap belajar
pendidikan agama Islam
(c)
Mengatasi kesulitan anak terhadap mata
pelajaran pendidikan agama Islam
(4)
Faktor
sarana dan prasarana
(5)
Faktor
lingkungan
b.
Data
Sekunder
Data sekunder merupakan data
yang mendukung hasil penelitian yang meliputi,
·
Gambaran
umum lokasi penelitian
·
Keadaan
guru, dan
·
Keadaan
siswa MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin
- Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah ,
a.
Responden,
yaitu siswa MTs As Sunniyah
Tambarangan Kabupaten Tapin yang
dijadikan subjek dalam penelitian ini yang berjumlah 45 orang.
b.
Informan,
yaitu kepala sekolah, staff tata usaha, tenaga pengajar khususnya guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
c.
Dokumen,
yaitu seluruh dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
menggali data-data pokok dan data penunjang di atas, maka penelitian
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data seperti yang tersebut di bawah ini,
- Angket
Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya, dengan cara membagikan pertanyaan-pertanyaan tertulis
kepada para siswa yang dijadikan sampel penelitian.
- Observasi
Teknik ini digunakan untuk melakukan pengamatan secara langsung
terhadap jalannya pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As
Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin, dan mengamati secara langsung keadaan
lokasi penelitian, fasilitas dan sarana yang dimiliki MTs As Sunniyah
Tambarangan Kabupaten Tapin.
- Wawancara
Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
angket, Teknik ini digunakan terhadap guru Pendidikan Agama Islam, Kepala
Sekolah dan Staff Tata Usaha. Data yang digali meliputi pengelolaan interaksi
belajar mengajar, data yang berkenaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah
Tambarangan Kabupaten Tapin, dari faktor guru, sarana dan prasarana, serta
lingkungan.
- Dokumenter
Teknik ini digunakan untuk
memperoleh data tentang latar belakang lokasi penelitian, jumlah tenaga
pengajar (guru), keadaan siswa MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin dan
data yang relevan dengan penelitian ini.
6. Instrumen
Pengumpulan Data
Adapun instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ,
a. Lembar angket, yang terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan tentang,
1.
Persepsi atau
tanggapan siswa tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
2.
Keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.
Kegiatan
belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
4.
Data
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin, yang
meliputi,
·
Faktor
individu siswa
- Latar belakang
pendidikan
·
Faktor
guru, terdiri dari,
- Penguasaan
materi saat pembelajaran
- Sikap guru
dalam mengajar
- Disiplin guru
dalam mengajar
- Waktu yang
tersedia atau alokasi waktu
·
Faktor
orang tua, terdiri dari,
-
Motivasi/
dorongan orang tua terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam
-
Bimbingan
orang tua terhadap belajar pendidikan agama Islam
-
Mengatasi
kesulitan anak terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam
·
Faktor
sarana dan prasarana
·
Faktor
lingkungan
b. Pedoman Observasi, yaitu,
1)
Melihat
keadaan gedung MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin
2)
Melihat keadaan
lingkungan sekitar MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
3)
Melihat keadaan
sarana dan prasarana pendidikan di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
4)
Melihat
proses belajar mengajar PAI MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
c. Pedoman Wawancara
1)
Dengan
Kepala MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin
a)
Kapan MTs
As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin didirikan dan diresmikan?
b)
Bagaimana
latar belakang berdirinya MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin?
c)
Sejak
kapan bapak menjabat menjadi kepala MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin?
d)
Berapa
jumlah tenaga pengajar pada MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin?
e)
Berapa
jumlah guru, siswa pada MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin?
2)
Dengan Guru
Mata Pelajaran PAI
a)
Apakah
latar belakang pendidikan bapak?
b)
Berapa
lama bapak mengajar di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin ini?
c)
Metode apa
yang sering bapak gunakan dalam memberikan pelajaran PAI?
d)
Sebelum
mengajar, pernahkah bapak membuat persiapan mengajar?
e)
Menurut
bapak, apakah bapak menguasai materi saat pembelajaran?
f)
Menurut
bapak, bagaimana sikap bapak dalam mengajar?
g)
Menurut
bapak, apakah bapak orang yang disiplin dalam mengajar?
h)
Menurut
bapak, apakah waktu yang tersedia atau alokasi waktu tercukupi?
d. Dokumenter
1)
Melihat
data sejarah berdirinya MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
2)
Melihat
data guru dan latar belakang MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin.
3)
Melihat
data siswa.
4)
Melihat
persiapan mengajar guru PAI termasuk absensi keaktifan siswa
7. Teknik
Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik pengolahan
data yang dipakai penulis adalah,
a.
Editing,
yaitu meneliti kembali data-data yang telah terkumpul, apakah sudah lengkap dan
dapat dipahami.
b.
Koding,
yaitu mengadakan pengklasifikasian terhadap semua jawaban responden dan
informan menurut macamnya pada setiap data yang diperoleh.
c.
Tabulating,
yaitu memasukkan dan menyusun data yang diperoleh ke dalam tabel.
d.
Skoring,
yaitu menghitung frekuensi dan persentasi dengan menggunakan rumus sebagai
berikut,
Keterangan ,
P ,
Presentasi
F ,
Frekuensi
N ,
Jumlah responden yang memberikan jawaban
e.
Interpretasi
data, yaitu memberikan penafsiran terhadap data yang ter gambar dalam tabel
yang diuraikan dalam buku kualitatif berdasarkan jumlah presentasi dan mengacu
pada data yang diperoleh dengan menggunakan kategori pengukuran sebagai berikut
,
0% - <20% =
rendah sekali
20% - <40% = rendah
40% - <60% = sedang
60% - <80% = tinggi
80% - 100% = tinggi sekali
2. Analisa data
Setelah mengolah data dan disajikan dalam bentuk penjelasan maka
selanjutnya adalah menganalisa data tersebut, sehingga menjadi seperangkat data
yang dapat menggambarkan secara obyektif tentang persepsi siswa terhadap Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Analisa data yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dengan
mengolah kesimpulan melalui metode induktif, yaitu dari khusus menuju
kesimpulan umum terhadap subjek penelitian secara khusus.
8. Matriks Data
Untuk memperjelas dalam perincian
data, sumber data dan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
penelitian ini, maka dapat dilihat dalam matriks data di bawah ini,
No
|
Data
|
Sumber Data
|
T. P. D
|
1.
|
Persepsi siswa terhadap Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah Tambarangan Kabupaten Tapin, yang
meliputi,
·
Persepsi
atau tanggapan siswa tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
·
Keaktifan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
·
Kegiatan
belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
|
siswa
siswa dan guru PAI
siswa dan guru PAI
|
angket
angket, wawancara dan observasi
angket, wawancara dan observasi
|
2.
|
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs As Sunniyah
Tambarangan Kabupaten Tapin, yaitu,
·
Faktor
individu siswa
-
Latar
belakang pendidikan
·
Faktor
guru, terdiri dari,
-
Penguasaan
materi saat pembelajaran
-
Sikap
guru dalam mengajar
-
Disiplin
guru dalam mengajar
-
Waktu
yang tersedia atau alokasi waktu
·
Faktor
orang tua, terdiri dari,
-
Motivasi/
dorongan orang tua terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam
-
Bimbingan
orang tua terhadap belajar pendidikan agama Islam
-
Mengatasi
kesulitan anak terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam
·
Faktor
sarana dan prasarana
·
Faktor
lingkungan
|
siswa
siswa dan guru PAI
siswa dan guru PAI
siswa dan guru PAI
siswa dan guru PAI
siswa
siswa
siswa
siswa dan Guru PAI
siswa dan Guru PAI
|
angket
angket, wawancara dan observasi
angket, wawancara dan observasi
angket, wawancara dan observasi
angket dan wawancara
angket
angket
angket
angket, wawancara dan observasi
angket, wawancara dan observasi
|
3.
|
Data penunjang, yang meliputi,
·
Gambaran
umum lokasi penelitian
·
Dokumen-dokumen
lainnya yang relevan dengan tema penelitian, seperti dokumen tentang jumlah siswa, jumlah guru, sarana dan
prasarana
|
Kepala sekolah, guru PAI dan TU
|
Wawancara, dokumenter dan observasi
|
9. Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa
tahapan, yaitu,
1. Tahap Pendahuluan
a.
Melakukan
penjajakan awal ke lokasi penelitian
b.
Membuat
desain proposal
c.
Mengajukan
desain proposal kepada dosen pembimbing untuk diadakan koreksi
d.
Mengajukan
proposal penelitian ke Biro skripsi dan mohon persetujuan judul
2. Tahap Persiapan
a.
Melaksanakan
seminar terhadap desain proposal yang telah disetujui
b.
Memperbaiki
proposal berdasarkan hasil seminar.
c.
Membuat
daftar pedoman angket, wawancara dan pedoman observasi.
d.
Memohon
surat riset kepada STAI Darussalam Martapura Untuk disampaikan pada pihak yang
bersangkutan.
3. Tahap Pelaksanaan
a.
Menyampaikan
surat riset
kepada pihak yang terkait
b.
Membagi
angket, mengadakan observasi dan wawancara terhadap responden dan informan.
c.
Mengumpulkan,
mengolah dan menganalisis data dengan teknik yang telah ditentukan.
4. Tahap Penyusunan Laporan
a.
Menyusun
laporan penelitian
b.
Berkonsultasi
dengan pembimbing skripsi mengenai laporan yang telah disusun disertai koreksi
dan perbaikan hingga disetujui.
c.
Memperbanyak
laporan penelitian dan selanjutnya dibawa ke sidang munaqasyah.
I. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mempermudah dalam memahami isi pembahasan skripsi
ini, maka penulis membaginya dalam beberapa BAB, sebagai berikut,
Bab I
Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, definisi operasional, signifikansi penelitian, Anggapan Dasar dan
Hipotesis dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan
Teori Tentang Pengertian Persepsi dan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam,
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam,
Persepsi Siswa terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Studi Pendidikan Agama
Islam
BAB III,
Metode penelitian yang berisikan tentang jenis dan pendekatan, objek
penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen
pengumpulan data, teknik analisis data, matriks data serta prosedur penelitian.
BAB IV
Laporan hasil penelitian berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian
data dan analisa data.
BAB V Penutup, berisi tentang simpulan dan saran, daftar pustaka
serta lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA
Abdul Rahman Saleh, Pendidikan Agama dan
Keagamaan, Gemawindu Panca Perkasa, Jakarta, 2000.
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung,
Al-Ma’arif, 1989.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung, Remaja
Rosda Karya, 2005.
Ali Imran, Belajar
dan Pembelajaran.Jakarta, Dunia Pustaka Jaya, 1996
Ali, Mohd Daud, Pendidikan Agama Islam, Raja
Graffindo Persada, Jakarta, 2005.
B. Suryosubroto, Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta, Rineka Cipta.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja
Graffindo Persada, Jakarta, 1999.
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan, Remga
Rosdakarya, Bandung, 2005.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya.Jakarta, Rineka Cipta, 1991.
Syafruddin Nordin & M. Basyruddin Usman, Guru
Profesional dan Implementasi Kurikulm,
Jakarta, Ciputat Press, 20036,
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. Jakarta, Rineka Cipta,
2002., h. 157.
_____, Rahasia Sukses Belajar.Jakarta, Rineka
Cipta, 2002
_____ dan Aswan
Zain, Strategi Belajar Megajar. Jakarta,
Rineka Cipta, 1997.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta,
Badan Penelitian dan Pengembangan Dinas Pendidikan Nasional, 2003.
Yunus, Mahmud, Pokok-Pokok
Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta,
Hidayakarya Agung, 2006.
Zakiyah Daradjat, et. all, Metodologi Pengajaran Agama Isam. Jakarta,
Bina Aksara, 1996.
M. Hasbi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya, Usaha
Nasional, 1983.
Nana Sudjana dan Wari Suwariah, Model-model Mengajar CBSA. Bandung,
Sinar Baru, 1991.
Thurson Hakim, Belajar Secara Efesien. Jakarta, Puspa Suara, 2000.
[2] Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Bandung:
Citra Umbara 2003), h. 75.
[3] M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), cet. ke-1, h. 4.
[5] John M. Echois dan Hasan Shadaly, Kamus Inggris – Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1984), h. 4424.
[6] Tim Penyusun
Kamus Pusat Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), h. 863.
[7] Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak
Bangsa, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2005), h. 6.
[8]Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi
Penelitian Buku Panduan Siswa, (Jakarta: Gramedia, 1992), h. 10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar