BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mutu sebuah lembaga pendidikan terletak pada kualitas proses
belajar-mengajar yang diciptakan. Sebuah upaya membangun lembaga yang efektif
akan bermakna bila disertakan dengan upaya menciptakan suasana lingkungan
belajar yang kondusif bagi setiap siswa.
Proses pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan
pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, intelektual, dan
nilai-nilai. Lingkungan fisik terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan
buatan manusia, yang merupakan tempat, sekaligus memberikan dukungan serta
hambatan bagi berlangsungnya proses pendidikan. Proses pendidikan mendapat
dukungan dari lingkungan fisik berupa sarana, prasarana serta fasilitas yang
digunakan. Tersedianya sarana, prasarana dan fasilitas fisik dalam jenis jumlah
dan kualitas yang memadai, akan sangat mendukung berlangsungnya proses
pendidikan yang efektif. Kekurangan sarana, prasarana dan fasilitas fisik akan
menghambat proses pendidikan dan menghambat pencapaian hasil yang maksimal.
Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antara manusia,
pergaulan antara pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang
terlibat dalam interaksi pendidikan. Interaksi pendidikan dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi dan corak pergaulan antara orang-orang yang terlibat
dalam interaksi tersebut, baik pihak peserta didik (siswa) maupun para pendidik
(guru). Tiap orang memiliki karakteristik pribadi masing-masing, sebagai
individu maupun sebagai anggota kelompok. Karakteristik ini meliputi
karakteristik fisik, seperti tinggi dan besar badan, nada suara, roman muka,
gerak gerik dan karakteristik psikis, seperti sifat sabar, pemarah (tempramen),
sifat jujur, setia (watak), kemampuan intelektual seperti jenius, cerdas,
bodoh, serta kemampuan psikomotor, seperti cekatan dan trampil.
Sekolah sering disebut sebagai lingkungan pendidikan kedua setelah
keluarga. Pendidikan di sekolah lebih bersifat formal, karena di sekolah
terdapat kurikulum sebagai rencana pendidikan dan pengajaran, ada guru-guru
yang lebih profesional, ada sarana-prasarana dan fasilitas pendidikan khusus
sebagai pendukung proses pendidikan yang khusus pula.
Lingkungan sekolah berpengaruh terhadap produktifitas serta hasil
dari sebuah kegiatan pembelajaran. Menurut hasil penelitian tahun 80-an dan
90-an, membuktikan bahwa kondisi-kondisi internal tertentu sebuah lembaga
pendidikan benar-benar mempengaruhi prestasi akademik siswa. Kepercayaan (trust)
dan hubungan yang sehat (healty relationship) dalam lingkungan sekolah,
misalnya, berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa.
Pembawaan yang potensial dari individu itu tidak spesifik melainkan
bersifat umum dan dapat berkembang menjadi bermacam-macam kenyataan hasil
interaksi dengan lingkungannya. Pembawaan menentukan batas-batas kemungkinan
yang dapat dicapai oleh individu, tetapi lingkungan menentukan menjadi individu
dalam kenyataan.
Kegiatan belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara
individu dan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap
individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan, dalam
proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa
perubahan tingkah laku. Dapat juga terjadi, individu yang menyebabkan terjadinya
perubahan terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat
negatif. Hal ini menunjukkan, bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang
penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga dapat kita simpulkan sendiri
bahwa kegiatan belajar tidak akan pernah terlepas dari pengaruh lingkungan.
Berdasarkan observasi awal terlihat
bahwa aktivitas belajar siswa di Madrasah Tsanwiyah Negeri Habirau Negara
Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan tidak sepenuhnya tinggi sebagaimana
yang diharapkan, karena masih ada siswa yang tidak berhadir dan kurang disiplin
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, baik saat kegiatan intrakurikuler
maupun kegiatan ektrakurikuler.
Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara sebagai
salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, telah
berusaha membentuk sebuah lingkungan sekolah yang nyaman dan ditunjang dengan
fasilitas belajar yang memadai, sehingga diharapkan proses kegiatan belajar
mengajar dapat terbentuk. Lingkungan sekolah yang berada dalam satu komplek Pondok Pesantren
Pendidikan Islam Parigi dinaungi oleh Yayasan Pendidikan Islam Parigi. Lingkungan
komplek yang telah dibentuk dengan sedemikian rupa oleh pengurus yayasan
bertujuan untuk memberikan hal yang terbaik kepada seluruh santeri atau siswa
agar merasa nyaman selama menuntut ilmu di komplek pendidikan ini.
Bentuk lingkungan belajar siswa inilah yang akan
peneliti ingin teliti dengan mengambil judul yaitu “LINGKUNGAN
BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI HABIRAU NEGARA KECAMATAN DAHA SELATAN
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka permasalahan pokok yang diangkat adalah: Bagaimana
lingkungan belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara Kecamatan
Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan?
C.
Tujuan Penelitian
Berangkat dari permasalahan yang diungkap di atas,
maka tujuan yang penelitian ini yaitu untuk mengetahui lingkungan belajar siswa
Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu
Sungai Selatan.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kesalahpahaman dan kekeliruan dalam menginterpretasikan
judul ini, yaitu “LINGKUNGAN BELAJAR
SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI HABIRAU NEGARA KECAMATAN DAHA SELATAN
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN“ maka ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan.
Adapun istilah-istilah tersebut adalah:
1.
Lingkungan Belajar
Lingkungan adalah semua yang mempengaruhi
pertumbuhan manusia atau hewan.[1] Belajar adalah "suatu aktivitas mental/psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap.
Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.”[2]
Yang yang dimaksud
dengan lingkungan belajar dalam penelitian ini adalah semua yang ada di sekitar siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Menurut
Nana Syaodih Sukmadinata, lingkungan sekolah meliputi:
1) Lingkungan
fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, dan
media belajar.
2) Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temanya,
guru-gurunya, dan staf sekolah yang lain.
3) Lingkungan
Akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan
berbagai kegiatan kurikuler.[3]
Namun dalam penilitian ini, peneliti
hanya akan fokus kepada lingkungan fisik di sekolah yakni yang meliputi sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar,
media belajar dan lingkungan dan sosial yang
menyangkut
hubungan siswa dengan teman-temanya, guru-gurunya, dan staf sekolah yang lain.
2.
Siswa
Murid atau siswa berarti orang (anak
yang sedang berguru (belajar, bersekolah).[4]
Sedangkan menurut Shafique Ali Khan,
pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh
atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Seorang pelajar adalah orang yang
mempelajari ilmu pengetahuan berapa pun usianya, dari mana pun, siapa pun,
dalam bentuk apa pun, dengan biaya apa pun untuk meningkatkan intelek dan
moralnya dalam rangka mengembangkan dan membersihkan jiwanya dan mengikuti
jalan kebaikan.[5]
Yang dimaksud dengan siswa dalam
penelitian ini adalah anak yang sedang belajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara Habirau
Tengah Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai
Selatan.
Jadi, yang dimaksud dengan judul dalam penelitian ini
adalah sebuah penelitian yang membahas tentang bagaimana lingkungan belajar
siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara Habirau
Tengah Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
dalam bentuk lingkungan fisik di sekolah yakni yang meliputi sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar,
media belajar dan lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan
teman-temanya, guru-gurunya, dan staf sekolah yang lain.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan akan memiliki kegunaan, yaitu:
1.
Secara teoritis
Dari
penelitian ini akan ditemukan dampak lingkungan sekolah terhadap motivasi dan
prestasi belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara Kecamatan Daha
Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
2. Secara
praktis
Hasil Penelitian ini dapat menjadi input atau
masukan bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi pihak sekolah agar meningkatkan
dan menciptakan lingkungan belajar yang menunjang proses pendidikan.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini penulis susun dengan
sistematika pembahasan sebagai berikut :
Bab I, Pendahuluan yang berisi mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional dan
kegunaan penelitian.
Bab II, tinjauan teoritis tentang Lingkungan belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Habirau Negara
Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Bab III, metode penelitian yang berisi jenis
dan pendekatan, objek penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data,
teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, analisis data dan matrik
data.
Bab IV, laporan hasil penelitian, yang
meliputi gambaran umum hasil penelitian, penyajian data dan analisis data.
Bab
V, penutup yang berisi simpulan dan saran-saran.
[1]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 596.
[2]W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), cet.
ke-4, h. 53.
[3] Nana Syaodih Sukmadinata. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.
ke-2, h. 164.
[4]
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, op.cit.,
h. 601
[5]
Shafique
Ali Khan, Filsafat Pendidikan Al-Ghazali,
(Bandung:Pustaka Setia, 2005), h. 62
Tidak ada komentar:
Posting Komentar