• Breaking News

    SKRIPSI STAI DARUL ULUM KANDANGAN_PENDIDIKAN AKIDAH DALAM KITAB FATHUL MAJID KARYA SYEKH NAWAWI BANTEN


    PENDIDIKAN AKIDAH DALAM KITAB FATHUL MAJID KARYA SYEKH NAWAWI BANTEN


    A.    Latar Belakang Masalah
               Proses pendidikan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari proses penciptaan manusia. Agar dapat memahami hakikat pendidikan maka dibutuhkan pemahaman tentang hakikat manusia.[1] Manusia adalah makhluk istimewa yang Allah ciptakan dengan dibekali berbagai potensi, dan potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan seoptimal mungkin dengan pendidikan.
               Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, mengajar dan latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersisapkan peserta didik agar dapat memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.[2] Sedangkan menurut Azyumardi Azra, pendidikan adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.[3]
               Dewasan ini pendidikan di Indonesia seakan tiada hentinya menuai kritikan dari berbagai kalangan karena dianggap tidak mampu melahirkan alumni yang berkualitas manusia Indonesia seutuhnya. Permasalahan kegagalan dunia pendidikan di Indonesia tersebut disebabkan oleh karena dunia pendidikan selama ini hanya membina kecerdasan intelektual, wawasan dan keterampilan semata, tanpa diimbangi dengan membina kecerdasan emosional. [4]
               Fenomena mengenai kemerosotan moral sering kali tuduhan ditujukan kepada dunia pendidikan sebagai penyebabnya. Dunia pendidikan benar-benar tercoreng wajahnya dan tanpak tidak berdaya untuk mengatasi kemerosotan moral tersebut. Hal ini bisa dimengerti, karena pendidikan berapa pada barisan terdepan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, dan secara moral memang harus demikian.[5] Para pemikir pendidikan menyerukan bahwa kecerdasan akal diikuti dengan kecerdasan moral, pendidikan agama dan pendidikan moral harus siap menghadapi tantangan global.
               Tujuan utama pendidikan adalah menghasilkan kepribadian manusia yang matang secara intelektual, emosiona dan spiritual. [6] Oleh karena itu, kompoenen esensial kepribadian manusia adalah nilai dan kebajikan. Nilai dan kebajikan ini harus menjadi dasar pengembangan kehidupan manusia yang memiliki peradaban, kebaikan dan kebahagiaan secara individual maupun sosial.
               Nilai pendidikan akidah dan akhlak merupakan konsep dan cita-cita yang penting dan berguna bagi manusia. Di pihak lain, nilai yang berlaku dalam pranata kehidupan manusia meliputi nilai-nilai Ilahi dan nilai-nilai Insani yang diformulasikan melalui pendidikan. Termasuk di dalamnya komponen pendidikan. [7] Budi pekerti yang merupakan komponen dari manusia, tanpa terealisasinya (budi pekerti) yang luhur, perlu merujuk pada landasan agama. Dalam Islam komponen ini disebut dengna akhlaqul karimah. Akhlak Islam menempati posisi yang sangat esensial, karena kesempurnaan iman seseorang muslim itu ditentukan oleh kualitas akhlaknya. Semakin tinggi akhlak seseorang berarti semakin berkualitas iman sesorang demikian sebaliknya. Islam menganjurkan umatnya untuk memiliki nilai akhlaqul karima dengan merujuk kepada pribadi Rasulullah saw. kaitannya dengan pendidikan sebagai upaya mengembangkan budi pekerti atau akhlak adalah jiwa pendidikan agama Islam. Mencapai akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan dengan tidak mengesampingkan aspek-aspek penting lainnya pendidikan jasmani, akal, ilmu pengetahuan atau segi-segi praktis lainnya.
               Problematika akidah senantiasa mewarnai kehidupan manusia dari masa ke masa. Seiring dengan gelombang kehidupan ini, dalam setiap kurun waktu dan tempat tertentu muncul tokoh yang memperjuangkan tegaknya nilai akidah. Termasuk di dalamnya rasul dan utusan Allah swt. khususnya Rasulullah Muhammad saw. yang memiliki tugas dan misi utama untuk menegakkan nilai-nilai akidah dan akhlak. Upaya penegakan akidah menjadi sangat penting dalam rangka mencapai keharmonisan hidup.
               Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dicari untuk mengetahui mengenai pendidikan akidah dalam suatu kitab, dengan harapan dapat memunculkan pemikiran-pemikiran baru dalam aspek pendidikan akidah yang terlupakan. Kitab Fathul Majid merupakan salah satu kitab yang mengkaji mengenai akidah, di dalamnya terdapat tanda sebagai muslim sejati, karena bisa mengerti hakekat dirinya dan mengenai Rab yang menciptakannya, sehingga bisa menghambakan diri kepada Allah secara hak tanpa keraguan sedikitpun. Dalam kitab ini menjelaskan mengenai ajaran akidah. Oleh karena itu penulis ingin mencoba menganalisis penelitian dalam kitab Fathul Majid karangan Syekh Nawawi Banten dengan tujuan untuk melatih dan menginternalisasi nilai pendidikan akidah yang terkandung di dalam kitab tersebut kepada semua kalangan manusia.
               Fenomena tersebut menarik untuk diteliti. Sehingga penelitian ini difokuskan pada pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul Pendidikan Akidah dalam Kitab Fathul Majid Karya Syekh Nawawi Banten”.

    B.     Rumusan Masalah
               Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adala apa saja nilai pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid karangan Syekh Nawawi Banten?
    C.    Tujuan Penelitian
               Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan akidah yang terkandung dalam Kitab Fathul Majid karya Syekh Nawawi Banten.
               Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui/mendeskripsikan/menggambarkan nilai pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid karangan Syekh Nawawi Banten

    D.    Definisi Operasional
    Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul penelitian ini maka dirasa perlu penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut :
    1.      Pendidikan Akidah
    Pendidikan akidah adalah pendidikan mengenai dasar-dasar yang berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Dalam pengertian lengkapnya, aqidah adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah Swt. itu adalah Tuhan Yang Maha Esa, Ia tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya. Keyakinan terhadap keesaan Allah Swt. disebut juga‘Tauhid’, dari kata ‘Wahhada-Yuwahidu’, yang artinya mengesakan. Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah, baik itu benar atau pun salah.
    2.      Kitab Fathul Majid
    Kitab Fathul Majid adalah kitab yang berisi tentang ilmu tauhid yang dikarang oleh Syekh Nawawi Banten atau Syekh Nawawi Al-Jawi. Kitab Fathul Majid merupakan salah satu kitab yang mengkaji mengenai akidah, di dalamnya terdapat tanda sebagai muslim sejati, karena bisa mengerti hakekat dirinya dan mengenai Rab yang menciptakannya, sehingga bisa menghambakan diri kepada Allah secara hak tanpa keraguan sedikitpun. Dalam kitab ini menjelaskan mengenai ajaran akidah yang terdiri atas beberapa bab, yaitu:
    a.       Kewajiban orang muakllaf dan hokum-hukum dalam ilmu tauid
    b.      Lima puluh akidah yang wajib diyakini setiap mukallaf
    c.       Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi Allah
    d.      Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi para Rasul dan kewajiban beriman kepada mereka
    e.       Kewajiban beriman kepada para malaikat
    f.       Hal-hal yang wajib diimani sebagai konsekwensi iman kepada Nabi Muhammad Saw.
    Namun, untuk mempersempit dan mempertajam penelitian, maka yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang pendidikan akidah yang berisi materi lima puluh akidah yang wajib diyakini setiap mukallaf, yang mencakup Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi Allah serta Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi para Rasul.
    Jadi, yang dimaksud dengan judul penelitian di atas adalah penelitian terhadap dasar-dasar pendidikan akidah yang berkaitan dengan keyakinan seorang muslim yang ada pada Kitab Fathul Majid yang dikarang oleh Syekh Nawawi Banten atau Syekh Nawawi Al-Jawi dengan fokus pada materi lima puluh akidah yang wajib diyakini setiap mukallaf, yang mencakup Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi Allah serta Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi para Rasul.

    E.     Kegunaan Penelitian
               Di mulai secara teoritis, penelitian ini bermanfaat (memiliki signifikansi) dalam menemukan konsep-konsep pengembangan pendidikan non formal dalam bidang pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid.
               Sedangkan secara praktis (guna laksana), hasil penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
    -          Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam pengajaran pendidikan akidah.
    -          Bagi kemenag HSS, sebagai bahan pertimbangan dan referensi dalam memperkaya pendidikan formal.
    -          Bagi STAI, sebagi bahan referensi dan memperkaya khazanah pendidikan yang berhubungan dengan pendidikan keagamaan.

    F.     Tinjauan Pustaka
    Sepanjang pengetahuan penulis, skripsi/ penelitian yang meneliti terjemahan kitab Fathul Majid karya Imam Nawawi belum ada, tetapi ada beberapa tulisan yang meneliti pemikiran Imam Nawawi, yaitu:
    Studi Analisis Pendapat Imam Nawawi Al-Bantani tentang Saksi Buta Berdasarkan Khabar Istifadhah. Disusun oleh: Mohammad Farid Fad, Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang. Penelitian ini memfokuskan pada dua pokok pembahasan. Pertama, pendapat Imam Nawawi Al-Bantani tentang saksi buta berdasarkan khabar Istifadhah. Kedua, metode istinbath hukum Imam Nawawi Al-Bantani tentang saksi buta berdasarkan khabar Istifadhah. Apabila suatu peristiwa atau kejadian yang sekian tahun berlalu  membutuhkan kesaksian sedangkan pihak yang mengetahui dan menyaksikannya tidak semuanya ada atau hadir, baik dikarenakan telah meninggal dunia, udzur, berpindah tempat, maupun karena alasan lain sehingga pihak tersebut tidak mungkin dihadirkan dalam persidangan, maka Hakim dalam proses perkara ini diperbolehkan mendatangkan 'saksi istifadhah'. Saksi ini yang didasarkan atas berita yang tersebar yang dikenal dan didengar dari masyarakat luas yang terhindar dari kebohongan disebabkan oleh banyaknya khalayak yang mengetahui berita tersebut atau dalam istilah hukum acara perdata disebut 'testimonium de auditu'.
    Karya tulis lainnya adalah Islam dan Seni Lukis (Studi Analisis Pendapat Imam Nawawi Tentang Hukum Lukisan Mahluk Bernyawa). Karya: Sokhibun Ni’am Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang. Menurut Imam Nawawi, melukis bernyawa adalah haram hukumnya karena dianggap sebagai perbuatan yang menandingi ciptaan Tuhan, itu adalah dosa besar. Oleh sebab itu bagi yang melakukannya akan dikenai hukuman yang sangat pedih. Keharaman melukis mahluk bernyawa adalah bersifat mutlak, baik dibuat di atas permadani, kain, sorban, maupun di media yang lain. Begitu juga hukumnya dalam segi pemakaian yang tidak disertai dengan maksud dan upaya penghinaan.
    Karya tulis lainnya adalah Sifat Tuhan dalam Pemikiran Syaikh Nawawi Al-Bantani. Karya: Zidni Ilman N. Z Jurusan Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin dan filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pemikiran Imam Nawawi tentang sifat Tuhan  menekankan bahwa seorang Muslim harus mempercayai bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang dapat diketahui dari perbuatan-Nya karena sifat Allah adalah perbuatan-Nya. Dia membagi sifat Allah menjadi tiga bagian: wajib, mustahil, dan ja’iz. Sifat wajib adalah sifat yang pasti melekat pada Allah dan tidak mungkin tidak adanya. Sifat mustahil adalah sifat yang pasti tidak melekat pada Allah dan wajib tidak adanya. Sedangkan sifat ja’iz adalah sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Meskipun Nawawi bukan orang pertama yang membahas sifat Allah, dalam konteks Indonesia, Nawawi dinilai orang yang berhasil memperkenalkan teologi Asy’ari sebagai sistem teologi yang kuat di negeri ini.
    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini penulis berusaha menganalisis pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid karangan Syeikh Nawawi Banten. Alasan yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian tentang pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid karangan Syeikh Nawawi karena kitab ini berisi tentang pendidikan akidah dijadikan materi dalam pendidikan Islam. Pendidikan akidah dalam kitab ini begitu penting untuk dijadikan materi dalam proses pendidikan Islami, kitab ini pun sangat menarik untuk dikaji dan diamalkan isinya dan sangat pantas jika dikontekstualisasikan pada masyarakat di era global saat ini.

    G.    Metode Penelitian
    1.      Jenis dan Pendekatan
                Berdasarkan jenisnya, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat analisis. Penelitian kepustakaan yaitu peneliti berusaha untuk mengumpulkan dan menyusun data, kemudian terdapat analisa dan interpretasi atau pengisian terhadap data tersebut. Pembahasan ini merupakan pembahasan naskah, yang mana datanya diperoleh melalui sumber literature, yaitu melalui penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, majalah, dokumen, dan kisah-kisah sejarah lainnya.[8]
                Menurut jenis data dan analisis, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. [9] Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yakni prosedur pemecahan masalahnya diselidiki dengan melukiskan atau menggambarkan subjek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak dan sebagaimana adanya. [10]
                Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Fenomenologi merupakan metode untuk menjelaskan fenomena dalam kemurniannya.[11]

    2.      Objek Penelitian
                Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan akidah dalam kitab Fathul Majid karangan Syeikh Nawawi Banten.

    3.      Subjek Penelitian
                Subjek dalam penelitian ini adalah  pengarang kitab Fathul Majid yaitu Syekh Nawawi Banten.

    4.      Data dan Sumber Data
    a.       Data
               Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif tentang tentang pendidikan akidah yang berisi materi lima puluh akidah yang wajib diyakini setiap mukallaf, yang mencakup Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi Allah serta Sifat Wajib, muhal dan jaiz bagi para Rasul dalam kitab Fathul Majid karangan Syeikh Nawawi Banten.
    b.      Sumber Data
               Sumber data dibedakan atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber Data primer dalam hal ini adalah Kitab Fathul Majid. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber bacaaan yang dapat mendukung hasil penelitian, seperti kitab-kitab karangan Imm Nawaw lainnya seperti: Bahjat al-Wasâ`il, Dzarî‘at al-Yaqîn ‘Alâ Umm al-Barâhîn, Fatĥ al-Majîd, ulasan atas kitab Durr Farîd, Ĥilyat al-Shibyân, ulasan atas kitab Fatĥ al-Raĥmân fî Tajwîd al-Qur`ân, Nûr al-Zhalâm, ulasan atas kitab ‘Aqîdat al-‘Awwâm karya Sayyid Aĥmad al-Marzûqi al-Mâliki, Qâmi‘ al-Thughyân, Qathr al-Ghayts,  ulasan atas kitab Masâ`il Abî al-Layts karya Nashr ibn Muĥammad ibn Aĥmad ibn Ibrâhîm al-Ĥanafî al-Samarqandî, Tîjân al-Darârî, ulasan atas kitab Risâlat al-Bâjûrî karya Syaikh Ibrâhîm al-Bâjûrî. Data sekunder ini sangat berharga bagi peneliti guna lebih memahami lebih mendalam tentang permasalahan yang dijadikan objek penelitian.

    5.      Teknik Pengumpulan Data
                  Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode atau teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.[12] Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Metode ini digunakan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan mengevaluasi dan mensistesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. [13] Metode ini digunakan untuk mengungkap biografi dan pemikiran Syekh Nawawi Banten.

    6.      Teknik Analisis Data
                Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut diklasifikasikan dan dianalisis dengan teknik deskriptif analitis.[14] Penulis menggunakan teknik penyeleksian data, melakukan penyederhanaan data kedalam bentuk paparan untuk memudahkan dibaca dan dipahami, kemudian diinterpretasikan dengan jelas untuk mejawab permasalahan yang diajukan, data dipaparkan sedetail mungkin dengan uraian-uraian serta analisis kualitatif. Setelah data terhimpun, maka diklasifikasikan sesuai dengan masalah yang dibahas dan dianalisis isinya, dibandingkan data yang satu dengan data yang lainnya, kemudian diinterpretasikan dan akhirnya diberi kesimpulan.
    7.      Prosedur Penelitian
                Tahapan penelitian adalah serangkaian langkah yang dikerjakan secara sistematis dan berurutan dalam penelitian. Adapun tahapan penelitian dalam penelitian ini adalah:
    a.       Menentukan permasalahan
    b.      Melakukan studi literatur
    c.       Penetapan literatur
    d.      Studi pendahuluan
    e.       Penetapan metode pengumpulan data
    f.       Analisis data selama penelitian
    g.      Analisis data setelah; validasi dan reliabilitas
    h.      Hasil

    H.    Sistematika Penulisan
                Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan susunan sebagai berikut:
                Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
                Bab II memaparkan tentang biografi penulis kitab.
                Bab III memaparkan gambaran umum tentang pendidikan akidah.
                Bab IV Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang mengandung nilai pendidikan akidah Kitab Fathul Majid.
                Bab V Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
    DAFTAR PUSTAKA

    Al-Bantanî, Nawawî, Bahjat al-Wasâ’il, Semarang: Thâhâ Pûtrâ, tt.

    _______________, Kâsyifat al-Sajâ, Semarang: Thâhâ Putra, tt.

    _______________, Madârij al-Shu‘ûd, tt.

    _______________, Marâĥ Labîd, Beirut: Dâr al-Fikr, 1981

    _______________, Mirqât Shu‘ûd al-Tashdîq, tt.

    _______________, Nûr al-Zhalâm, Indonesia: Dâr al-Salâm, tt.

    _______________, Qathr al-Ghayts, Indonesia: Maktabah al-Syarqîyah, tt.

    _______________, Sullam al-Munâjâh, tt.

    _______________, Tîjân al-Darârî, Surabaya: Maktabah Muĥammad ibn Aĥmad ibn Nabhân wa Awlâdih, tt.

    Assegaf, Abdur Rahman. Pendidikan tanpa Kekerasan: Tipologi Kondisi Kasus dan Konsep. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2004
    Azra, Azumardi. Pendidikan Islam: Tradisi Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2000
    Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. 2002
    Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz. 1992
    Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011
    Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal tentang Dasar Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2010
    Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004
    Mulyana, R. Mengartikulaskan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. 2004
    Nata, Abudin. Manajemen Pendidikan: Mengantar Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana. 2008
    Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2000
    Praja, Jahaya S. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenada Media. 2003
    Sadur, Ziauddin. Rekayasa Pendidikan Masa Depan Peradaban Muslim. Bandung: Mizan. 1994
    Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2008
    Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005




           [1] Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.27
           [2] Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal tentang Dasar Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.11
           [3] Azumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2000), h.3
           [4] Abudin Nata, Manajemen Pendidikan: Mengantar Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2008), h.45
           [5] Ibid., h.222
           [6] R. Mulyana, Mengartikulaskan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2004), h.106
           [7] Ziauddin Sadur, Rekayasa Pendidikan Masa Depan Peradaban Muslim, (Bandung: Mizan, 1994), h.28
           [8] Abdur Rahman Assegaf, Pendidikan tanpa Kekerasan: Tipologi Kondisi Kasus dan Konsep, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004), h.225
           [9] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h.6
           [10] Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2000), h.63
           [11] Jahaya S. Praja, Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.179
           [12] Sugiyono, Memtode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), h.308
           [13] Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h.53
           [14] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.72

    Tidak ada komentar:

    Makalah

    Skripsi

    Tesis